Tiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menunjukan nomor urut saat rapat pleno pengundian nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Jakarta, 25 Oktober 2016. Pasangan Agus-Sylvi mendapatkan nomor urut 1, Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut 2 dan Anies-Sandiaga mendapatkan nomor urut 3. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak menyampaikan pidato setelah Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta secara resmi mengumumkan pembagian nomor urut peserta pemilihan kepala daerah di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa malam, 25 Oktober 2016.
Dari ketiga calon Gubernur DKI Jakarta, hanya Ahok yang tidak menyampaikan pidato. Calon gubernur lain, Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan, memanfaatkan momen tersebut untuk menyampaikan pesan terkait dengan keberlangsungan pilkada.
Ahok justru memberikan kesempatan kepada calon wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, untuk menyampaikan pidato. Ahok hanya mendengarkan apa yang disampaikan Djarot dan pasangan calon gubernur lain.
"Kan Djarot pidato lebih hebat. Yang penting pesannya sampai, kan. Bukan strategi," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016.
Dalam pidatonya, Djarot menyampaikan, dalam situasi kemeriahan pilkada, sebaiknya disambut dengan perasaan riang gembira, penuh persahabatan, persaudaraan, dan gotong-royong. Ia juga meminta setiap orang yang ingin mendukung pasangan calon tidak memasang baliho dan poster di tempat umum untuk menjaga kebersihan kota.
Dalam acara tersebut, KPU Jakarta menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat nomor urut 1, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat nomor urut 2, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno nomor urut 3.