Pilkada 2018 Susulan di Papua, Mabes Polri: Tunggu Kondusif

Kamis, 28 Juni 2018 16:56 WIB

Korban penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata diangkut menggunakan pesawat di Kenyam, Papua, Senin, 25 Juni 2018. Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan belum bisa memastikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada susulan di Kabupaten Nguda dan Pinaia, Papua. "Belum bisa dipastikan, kapan Pilkada susulan bisa dilaksanakan," kata Setyo saat ditemui di Markas Besar Polri, Jakrta Selatan, Kamis 28 Juni 2018.

Saat ini kepolisian sedang mengkaji kondisi terlebih dahulu agar aman untuk Pilkada susulan. Namun Polri mentargetkan Pilkada susulan bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.

Baca: Usai Tembak Pesawat Brimob, Kelompok Ini ...

Setyo menyebutkan jika kondisi sudah aman, kepolisian akan segera berkordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum untuk melaksanakan Pilkada susulan. "Kalau sudah aman, kami akan segara kordinasikan dengan penyelenggara pemilu," ujarnya.

Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyebutkan ada dua kabupaten, Nduga dan Pinaia di Papua yang harus menunda Pilkada karena masalah keamanan dan perbedaan pendapat antara KPU tingkat kabupaten dan provinsi.

Advertising
Advertising

Baca: Pesawat Brimob Ditembak di Bandara Keneyam ...

Di Kabupaten Nduga, kata Wiranto, terjadi penembakan pada helikopter yang mengangkut logistik Pilkada. Akibatnya logistik terlambat datang, dan Pilkada harus ditunda.

Setyo menambahkan saat ini kepolisian masih melakukan pemburuan terhadap kelompok bersenjata yang menyebabkan Pilkada 2018 di Nduga dan Pinaia, Papua tertunda itu. Diduga mereka bersembunyi di wilayah pegunungan. "Sekarang masih dalam pemburuan."

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

3 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

5 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

6 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

13 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya