Sudirman Said Sayangkan Ucapan Petinggi PDIP soal Radar Bogor

Sabtu, 2 Juni 2018 15:19 WIB

Pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Sudirman Said-Ida Fauziah mengikuti acara Debat Terbuka Pigub Jawa Tengah putaran ke-2 di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (3/5). TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Semarang - Calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyayangkan ucapan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, atas kasus yang menimpa Radar Bogor. Menurutnya, pemimpin tidak semestinya menebarkan ancaman baik fisik maupun verbal.

"Pemimpin semestinya bisa bersikap bijak. Mencari solusi terbaik. Bukan malah memanasi orang-orang yang dipimpinnya. Mudah-mudahan itu bukan budaya di lingkungannya. Kalau itu merupakan budaya dan tata nilai yang diyakini, maka kita dalam bahaya besar," ujar Sudirman melalui siaran persnya di Tegal, Jumat 1 Juni 2018.

Baca: KPK Periksa Politikus PDIP, Bambang Wuryanto dalam Suap PUPR

Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul sebelumnya mengeluarkan statemen mengenai reaksi kader PDIP yang menggeruduk kantor harian Radar Bogor karena pemberitaan soal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bambang yang juga merupakan Sekretaris Fraksi PDIP DPR mengatakan jika ada di Jawa Tengah, kantor Radar Bogor bisa rata dengan tanah.

Sudirman mengatakan, menebar ancaman untuk melakukan kekerasan fisik merupakan indikasi rendahnya moral dan akhlak. Hal itu juga bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, utamanya sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Advertising
Advertising

Kritik Radar Bogor mengenai gaji pimpinan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang dijabat Megawati semestinya tak diselesaikan dengan penggerudukan. Bahkan, Pancasila yang menjadi ideologi negara mengajarkan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan masalah, bukan dengan kekerasan dan menebar ancaman.

Baca: Ayo Obah, Program Sudirman Said yang Mengadopsi OK OCE

Di era demokrasi, kata Sudirman, para pihak memang berkewajiban melakukan cek dan ricek untuk menjaga keseimbangan. Sebagai pilar keempat demokrasi, pers memiliki fungsi penyeimbang, serta mengoreksi hal hal yang melanggar kepatutan. "Pers kita butuhkan untuk menjaga kebebasannya agar masyarakat dapat terus berpijak pada kewajaran,” ujar Sudirman.

Dia berucap, peristiwa yang dialami Harian Radar Bogor diharapkan tak membuat insan pers menjadi takut menyampaikan kritik dan kebenaran. Menurutnya, masyarakat butuh pers yang berani menyuarakan hati nurani mereka. "Kalau pers menjadi takut menyampaikan kritik, itu tanda-tanda demokrasi kurang sehat. Demokrasi dalam bahaya," ujar Sudirman.

Berita terkait

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

2 jam lalu

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

Tim Hukum PDIP menggugat KPU akibat menerima pencalonan Gibran. Perubahan PKPU dilakukan tanpa proses di DPR.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

15 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

22 jam lalu

Tim Hukum PDIP Beberkan Persiapan Sidang Perdana Lawan KPU di PTUN Besok

PDIP menggugat KPU RI ke PTUN. Menyoal perubahan PKPU tanpa melalui proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

1 hari lalu

Saat Hakim MK Pertanyakan Caleg PKB yang Cabut Gugatan ke PDIP

Kuasa hukum mengaku mendapat informasi pencabutan itu dari kliennya saat sidang MK tengah berlangsung.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

1 hari lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

1 hari lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

1 hari lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

2 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

2 hari lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya