Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) bersama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno (kiri) berjalan santai saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD), di Darmo, Surabaya, 21 Januari 2018. Sejumlah aktivitas dilakukan Risma dan Puti saat Car Free Day di Darmo. ANTARA
TEMPO.CO, Surabaya-Mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membantah berkampanye saat mengajak calon wakil gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, menghadiri acara Sarasehan Peraih Kalpataru di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu, 28 April 2018.
Puti memang turut hadir dalam kegiatan yang dihadiri ratusan pegiat kelestarian lingkungan itu. Ia mengenakan baju batik bercorak merah marun dan kerudung merah. “Ini ada Mbak Puti di sini, tapi bukan kampanye. Dia kemenakan saya, tadi jemput tantenya (di Bandara Juanda). Maka sekalian saya ajak ke sini, biar ikut mendengarkan,” kata Mega dalam sambutannya.
Sarasehan Peraih Kalpataru merupakan bagian dari kegiatan Festival Jaga Bhumi di Surabaya selama dua hari. Acara itu dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup di era Megawati, Sonny Keraf, dan mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur Kusnadi berujar Mega mengisi acara Sarasehan Peraih Kalpataru dalam kapasitasnya sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia. Sebab, Festival Jaga Bhumi memang diselenggarakan kerja sama antara Yayasan Kebun Raya dengan Pemerintah Kota Surabaya. “Tidak ada kampanye,” kata dia.
Kusnadi menuturkan PDIP memang punya acara konsolidasi pemenangan pemilihan kepala daerah di Jawa Timur secara internal di Hotel Whyndam. Namun, konsolidasi itu tidak ada kaitannya dengan Festival Jaga Bhumi.
“Kebetulan ketua umum kami datang ke Surabaya, jadi sekalian kami manfaatkan untuk bertemu kader untuk persiapan pilkada. Konsolidasinya internal, sehingga bukan kampanye,” kata Kusnadi.
Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati
7 jam lalu
Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
2 hari lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.