Sudrajat Berharap Deklarasi Capres Prabowo Berpengaruh Positif

Selasa, 27 Maret 2018 19:50 WIB

Prabowo Subianto menyatakan bakal turun gunung dalam pemenangan pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat. TEMPO/Arkhelaus Wisnu

TEMPO.CO, Bandung-Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Gerindra, Sudrajat, berharap deklarasi Prabowo Subianto sebagai calon presiden berimbas positif dalam pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018. “Itu bisa saja. Orang mengatakan pilkada 2018 ini serasa pilpres 2019. Jadi mungkin ada pengaruhnya. Saya mengharapkan positif,” kata Sudrajat di Bandung, Selasa, 27 Maret 2018.

Ihawal Prabowo menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030, Sudrajat mengatakan hal itu sebagai peringatan. “Kita ambil kesimpulan saja. Itu sebagai warning, suatu peringatan supaya hati-hati karena Indonesia yang begini besar, sangat majemuk, ribuan pulau. Kalau tidak hati-hati, kita bisa tidak lagi jadi negara kesatuan,” kata dia.

Baca: Deklarasi Prabowo Subianto Sebagai Capres 11 April

Sudrajat yang berpasangan dengan kader Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syikhu tidak ambil pusing dengan hasil survei sejumlah lembaga tentang perolehan suaranya yang diprediksi kalah dengan calon lain. “Saya tetap akan kukuruskan bersama Syaikhu, karena masyarakat harus lebih kenal calon pemimpin-pemimpinnya masing-masing,” kata dia.

Sudrajat mengklaim program yang dia usung bersama Syaikyu masuk akal. Menurut Sudrajat, dia tidak memberikan program yang tidak bisa dilaksanakan. "Semua harus bisa yakinkan pada masyarakat Jawa Barat bahwa jangan sampai mereka tidak mengenal calon pemimpinnya, dan jangan sampai mereka memilih kucing dalam karung,” katanya.

Simak: Pilgub Jabar, Partai Rhoma Irama Dukung Sudrajat-Syaikhu

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan deklarasi Prabowo sebagai capres digelar pada 11 April 2018. Tentang calon wakilnya, Gerindra masih mengodok sejumlah nama. “Pak Prabowo meminta kesabaran semua pihak dalam hal ini," kata Muzani usai rapat di kediaman Prabowo, Senin 26 Maret 2018 malam.

Menurut Muzani penggodokan cawapres Prabowo dilakukan terkait patner koalisi. Meski Gerindra memiliki 73 kursi di parlemen, jumlah itu masih kurang untuk mengusung Prabowo. Sehingga, Gerindra masih butuh koalisi dengan partai lain untuk melengkapi syarat pencalonan 20 persen sesuai ketentuan undang-undang.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

8 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

9 jam lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

9 jam lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

10 jam lalu

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Pengamat Politik Ujang Komarudin tidak melihat pernyataan Prabowo terkait Bung Karno milik satu partai sebagai sindiran terhadap PDIP.

Baca Selengkapnya

Ketum Golkar soal Jatah Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran: Tunggu Tanggal Mainnya

10 jam lalu

Ketum Golkar soal Jatah Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran: Tunggu Tanggal Mainnya

Airlangga Hartarto meminta semua pihak menunggu proses pembentukkan kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

10 jam lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

PKS Soal Rencana Penambahan Kementerian: Jangan Sampai Uang Habis untuk Gaji Karyawan

12 jam lalu

PKS Soal Rencana Penambahan Kementerian: Jangan Sampai Uang Habis untuk Gaji Karyawan

Respons PKS soal rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

12 jam lalu

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

Respons PPP soal pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau kerjasama agar tidak menganggu pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

12 jam lalu

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama, Ketum Golkar: Silakan Kalau Mau Oposisi

13 jam lalu

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama, Ketum Golkar: Silakan Kalau Mau Oposisi

Menurut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dalam pemerintahan selalu ada yang mendukung atau menjadi koalisi dan menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya