Survei PolMark: Elektabilitas Gus Ipul-Puti Ungguli Khofifah-Emil

Rabu, 14 Maret 2018 20:36 WIB

(Kiri-kanan) pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno menunjukan nomor urut di Surabaya, Jawa Timur, 13 Februari 2018. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Surabaya - PolMark Indonesia merilis hasil survei pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno unggul dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

"Posisi Gus Ipul-Puti tertinggi 42,7 persen, sedangkan Khofifah-Emil 27,2 persen," kata Direktur Riset Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro, saat menggelar jumpa pers di Hotel Mercure, Surabaya pada Rabu, 14 Maret 2018.

Baca: Arumi Bachsin Jadi Duta Merek Khofifah-Emil di Pilkada 2018

Meski saat ini posisi Gus Ipul-Puti mencapai posisi tertinggi, kata dia, pilgub Jatim situasinya masih dinamis. Sebab, kemantapan pilihan kedua pasangan calon masih rendah, yakni Gus Ipul-Puti 29,4 persen dan Khofifah-Emil 17,3 persen. "Karena yang mempengaruhi sampai pemilihan nanti adalah kemantapan pilihan pemilih terhadap pasangan calon," kata Eko.

Ia pun memprediksi pertarungan bakal ketat mengingat kedua kandidat memiliki stretegi dan target masing-masing. Namun, Eko mengaku, PolMark sebagai konsultan politik dari Gus Ipul-Puti optimistis bisa mempertahankan dan memperkuat posisi pasangan tersebut. Hasil survei tersebut memicu timnya bekerja lebih keras lagi. "Itu target kami," katanya.

PolMark melakukan survei pada 6-11 Februari 2018 terhadap 1.200 responden dari 36 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Metode yang digunakan, yaitu multistage random sampling dengan margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca: Relawan Pemenangan Saifullah Yusuf-Puti Dirikan Posko Merah-Putih

Hasil survei PolMark berbeda dengan hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas mengenai pilgub Jatim 2018 yang dirilis beberapa waktu lalu. Dalam survei tersebut, pasangan Khofifah-Emil unggul tipis atas pasangan Gus Ipul-Puti, yakni 44,5 persen dibandingkan 44 persen.

Menanggapi hal itu, Eko menghargai perbedaan hasil survei setiap lembaga survei. Menurut dia, perbedaan hasil survei itu lazim. "Tergantung metodologi yang dilakukan serta kredibelitas dan profesionalitas lembaga survei itu sendiri," kata dia.

Ia mengklaim sejauh ini lembaganya melakukan survei dengan metodologi yang terjaga dan kuat. Dia menganggap hasil survei lembaganya kerap berbeda dengan lembaga lain. "Di Pilgub DKI Jakarta kami berbeda dan ujungnya terbukti," kata dia.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

7 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

13 hari lalu

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Q1-2024 dan Ekspektasi Q2-2024.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

15 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

16 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

24 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

24 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

26 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

26 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

26 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

28 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya