Deddy Mizwar Tawarkan 7 Isu Strategis di Pilkada 2018 Jawa Barat

Selasa, 13 Maret 2018 14:34 WIB

Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi usai deklarasi calon gubernur dan wakil gubernur di Bandung, 9 Januari 2018. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan ada tujuh isu strategis di Jawa Barat yang ditawarkannya dalam Pilkada 2018. Isu tersebut menjadi prioritas jika dirinya dan Dedi Mulyadi terpilih dalam pemilihan gubernur mendatang.

"Ada tujuh isu strategis yang harus kami selesaikan di Jawa Barat," ujar pria yang akrab disapa Demiz itu kepada wartawan seusai mengikuti acara debat publik Pilgub Jawa Barat, di gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin malam, 12 Maret 2018.

Baca juga: Debat Pilkada 2018: Ridwan Kamil Terlihat Mendominasi, Uu Grogi

Ketujuh isu strategis yang menjadi perhatian pasangan nomor urut 4 itu yakni masalah kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan reformasi birokrasi.

"Itu ada faktor manusia dan lingkup manusia, ekonomi dan sosialnya. Kemudian masalah ruang, manusia hidup di alam seperti apa, menjadi tata kelola ruang itu juga menjadi visi misi kami," ujarnya.

Advertising
Advertising

Masalah reformasi birokrasi, kata dia, menjadi isu yang tak kalah pentingnya dan menjadi perhatian bagi pasangan yang diusung oleh koalisi partai Demokrat dan Partai Golkar itu.

Menurut dia, reformasi birokrasi harus terus dilakukan secara lebih efektif, efisien, akuntabel, dan transparan dengan pendekatan keterbukaan melalui teknologi informasi.

Seluruh isu strategis itu, kata dia, harus diselesaikan secara bersamaan. Sebab, ketujuh masalah itu merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dan sesegera mungkin dicarikan solusinya. "Prioritasnya harus bareng jadi saling terintegrasi," ucapnya.

Sementara itu, Dedi Mulyadi mengatakan akan memprioritaskan masalah perbaikan lingkungan yang terbilang cukup parah untuk skala provinsi Jawa Barat.

"Masalah di Jabar itu yang pertama problem lingkungan. Ketidakseimbangan lingkungan berindikasi pada bencana yang terus menerus seperti sekarang ini," katanya.

Baca juga: Pilkada 2018, Dedi Minta Calon Tak Banggakan Menjadi Wali Kota

Selain itu, dua masalah lainnya yang menjadi prioritas di Jawa Barat yakni masalah persoalan anggaran yang kadang tak mengena saat diluncurkan menjadi sebuah program. Juga masalah distribusi pengelolaan antara provinsi dan daerah yang masih belum bisa sinergis.

"Kalau orang mengerti konsep Pajajaran, gubenur itu mirip konsep kerajaan Pajajaran zaman dulu yang terhampar kerajaan-kerajaan kecil di Jabar. Dan tugas dia itu hanya mengoordinasikan satu sama lain. Sehingga dia tidak boleh punya satu visi sendiri melainkan visi bersama," kata Dedi.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

4 September 2018

Ridwan Kamil Dilantik Jadi Gubernur Jawa Barat Besok

Ridwan Kamil bakal dilantik berbarengan dengan kepala daerah dari delapan provinsi lainnya.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya