Soekarwo Melarang Pejabat BUMD Jatim Berpolitik di Pilkada 2018

Reporter

Antara

Editor

Amirullah

Kamis, 1 Maret 2018 18:11 WIB

Soekarwo memberi wejangan kepada Saifullah Yusuf di acara Majelis Zikir Al Khidmah, Tugu Pahlawan, Surabaya, 5 November 2017. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengingatkan ke seluruh pejabat Badan Usaha Milik Daerah untuk menghindari politik menjelang Pilkada 2018 di provinsi Jawa Timur.

"Aturannya tidak boleh maka hindari untuk ikut berpolitik, terutama di masa kampanye ini," ujar Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, 1 Maret 2018.

Baca juga: Pilkada 2018, Surya Paloh Berkampanye di Papua Demi Lukas Enembe

Sorotan orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut tidak lepas dari kehadiran Komisaris Utama Bank UMKM Jatim, Rasiyo, di sela silaturahim antara Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan calon gubernur Khofifah Indar Parawansa di Wisma Guru Surabaya, Rabu kemarin.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, sesuai peraturan tertulis pejabat BUMD tidak diperbolehkan terlibat dalam politik.

Advertising
Advertising

"Tidak boleh ada politik apapun, tapi Rasiyo juga akan habis masa jabatannya pada 21 Maret 2018. Untuk persoalan apakah beliau mewakili PGRI, saya tidak tahu," ucapnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Rasiyo membantah dirinya telah ikut berkampanye untuk salah satu pasangan calon. Dia mengatakan hadir atas nama Dewan Penasihat PGRI Jatim sehingga tidak mungkin menolaknya.

"Saya menemui Bu Khofifah dalam rangka silaturahim dengan pengurus PGRI Jatim. Beliau kirim surat resmi ke PGRI Jatim sehingga tidak mungkin ditolak," ujar Rasiyo.

Mantan Sekretaris Daerah Jatim tersebut juga mempersilakan jika ada calon lain yang akan bersilaturahim dengan PGRI dan berdiskusi sekaligus berbagi masukan untuk kemajuan dunia pendidikan di Jatim.

Baca juga: Menteri Tjahjo: Politik Uang di Pilkada 2018 Racun bagi Demokrasi

Pemilihan gubernur Jawa Timur diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah-Emil di nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti di nomor urut dua.

Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Duet Khofifah-Pakde Karwo Penyerang di Jawa Timur, Siap Menangkan Prabowo-Gibran

7 November 2023

Airlangga Sebut Duet Khofifah-Pakde Karwo Penyerang di Jawa Timur, Siap Menangkan Prabowo-Gibran

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengklaim punya amunisi memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Barat dan Jawa Timur. Ada duet Khofifah-Pakde Karwo.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Ada Ridwan Kamil, Soekarwo, dan Dedi Mulyadi, Golkar Bisa Kuasai Jakarta dan Jawa

21 Januari 2023

Ada Ridwan Kamil, Soekarwo, dan Dedi Mulyadi, Golkar Bisa Kuasai Jakarta dan Jawa

Bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar bisa membuat partai berlambang beringin itu menguasai Pulau Jawa dan DKI pemilu 2024

Baca Selengkapnya

5 Politisi yang Pindah Partai Politik

4 Januari 2023

5 Politisi yang Pindah Partai Politik

Fenomena politisi yang pindah partai, dari satu parpol ke parpol lain lazim terjadi di era politik terbuka seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Politisi Kutu Loncat atau Hobi Pindah Partai dan Problematikanya

4 Januari 2023

Politisi Kutu Loncat atau Hobi Pindah Partai dan Problematikanya

Fenomena pindah partai disinyalir menjadi problem perpolitikan Indonesia di era reformasi demokrasi saat ini.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Gubernur Soekarwo Jadi Saksi di Kasus Suap Anggaran Bantuan Pemprov Jatim

8 November 2022

KPK Panggil Eks Gubernur Soekarwo Jadi Saksi di Kasus Suap Anggaran Bantuan Pemprov Jatim

KPK memanggil mantan Gubernur Soekarwo sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap perihal pengalokasian anggaran bantuan keuangan Jawa Timur

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Menantu Soekarwo Tinggalkan Demokrat dan Bergabung dengan Golkar

21 Mei 2022

Ini Alasan Menantu Soekarwo Tinggalkan Demokrat dan Bergabung dengan Golkar

Menantu Soekarwo, Bayu Airlangga memutuskan bergabung dengan Partai Golkar usai menyatakan diri keluar dari Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Soekarwo Tetap Dijadwalkan untuk Diperiksa KPK

28 Agustus 2019

Sempat Mangkir, Soekarwo Tetap Dijadwalkan untuk Diperiksa KPK

Mantan Gubernur Jatim Soekarwo alias Pakde Karwo bakal diperiksa KPK dalam kasus pengadaan barang dan jasa Kabupaten Tulungagung.

Baca Selengkapnya