Pilkada 2018, MUI Jawa Barat Ajak Tolak Politik Uang dan SARA

Rabu, 21 Februari 2018 17:31 WIB

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (nomor urut satu), TB Hasanuddin-Anton Charliyan (nomor urut dua), Sudrajat-Ahmad Syaikhu (nomor urut tiga), dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (nomor urut empat) di Bandung, 13 Februari 2018. ANTARA/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rachmat Syafei meminta komitmen semua pasangan calon gubernur di pilkada Jawa Barat agar menolak politik uang dan politisasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Ini pencegahan, mencegah, bukan penangkalan. Mencegah supaya jangan terjadi hal seperti itu," kata Rachmat di Bandung, Rabu, 21 Februari 2018.

Baca juga: Pilgub Jabar, Kapolda dan Pangdam Datangi Calon Kepala Daerah

Rachmat mengatakan pihaknya mengingatkan kepada ulama dan pengurus masjid di seluruh Jawa Barat terntang sejumlah fatwa berkaitan dengan pilkada. Diantaranya, fatwa soal keharaman politik uang. "Sudah ada fatwanya. Haram. Artinya, apabila memulainya dengan barang haram, sucinya memimpin itu mau bagaimana?" kata dia.

MUI juga mengingatkan lagi soal politisasi SARA, terutama berkaitan dengan politisasi isu-isu agama. Dia mengatakan kampanye membang bebas menggunakan isu agama. Tapi penafsirannya yang diarahkan untuk kepentingan politk sesaat, dilarang.

Advertising
Advertising

Rachmat mengatakan, MUI juga mengingatkan ulama dan pengurus masjid agar mengingatkan lagi kepada umat soal kewajiban agar tidak golput. Hal ini untuk memperkuat sikap MUI untuk membantu agar yang terpilih adalah pemimpn yang bersih.

Baca juga: Bawaslu Susun Materi Khotbah Menjelang Masa Kampanye Pilkada 2018

MUI, kata dia, juga sudah mengimbau kepada seluruh ulama dan pengurus masjid di Jawa Barat terkait khotbah di masa kampanye. "Dalam khotbah, misalnya, menyampaikan kriteria pemimpin. Pilihlah pemimpin yang baik dengan kriteria tabligh, amanah, seperti Rasulullah. Terserah mana yang menurut kamu sekalian terbaik," kata dia.

Namun dia meminta negara tidak ikut campur soal teknisnya, seperti mengatur isi khotbah Jumat. "Para kiai dan ustad tersinggung. Kami kan tahu patokan khotbah itu, tinggal mengimbau dan mengingatkan saja. Jangan off side," kata Rachmat.

Berita terkait

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

16 jam lalu

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

16 jam lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sindir Bakal Calon Kepala Daerah di Bangka Belitung Daftar ke Banyak Partai

1 hari lalu

Gerindra Sindir Bakal Calon Kepala Daerah di Bangka Belitung Daftar ke Banyak Partai

Kata Gerindra soal bakal calon kepala daerah yang daftar ke banyak partai.

Baca Selengkapnya

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

1 hari lalu

4 Alasan Komisi II DPR Sebut Sistem Pemilu Harus Dievaluasi

KPU menyatakan siap memberikan masukan perihal revisi Undang-Undang Pemilu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

1 hari lalu

Pilkada 2024: Syarat Calon Independen Baik untuk Gubernur, Wali Kota atau Bupati

Pilkada 2024, terdapat sejumlah perbedaan persyaratan pendaftaran bagi calon gubernur independen dengan calon wali kota atau bupati independen.

Baca Selengkapnya

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

1 hari lalu

Safari Politik ke Gerindra, PKS Sodorkan Dua Nama untuk Pilkada Kabupaten Bogor

Partai Gerindra Kabupaten Bogor membuka pintu koalisi dengan partai politik lain di Pilkada 2024, termasuk dengan PKS.

Baca Selengkapnya

Kans Kaesang Maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, Grace Natalie: Usianya Belum Cukup

1 hari lalu

Kans Kaesang Maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, Grace Natalie: Usianya Belum Cukup

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan usia Kaesang belum cukup untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

1 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Andika Hazrumy Unggul Telak di Survei Pilkada Kabupaten Serang

1 hari lalu

Andika Hazrumy Unggul Telak di Survei Pilkada Kabupaten Serang

Hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), pada 27 Maret hingga 1 April 2024 mencatat, Andika Hazrumy unggul 59,7 persen dibandingkan dengan bakal calon bupati lain yang berpotensi maju.

Baca Selengkapnya

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

1 hari lalu

Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.

Baca Selengkapnya