Pilkada 2018, Pertaruhan Ketiga Kali Khofifah untuk Kursi Jatim-1

Editor

Amirullah

Minggu, 11 Februari 2018 10:08 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Bupati Trenggalek Emil Dardak memberi sambutan usai mendapat surat keputusan di DPP Golkar, Jakarta, 22 November 2017. Dengan dukungan dua partai ini, Khofifah dan Emil sudah dapat mendaftar sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Khofifah Indar Parawansa, 53 tahun, maju pilkada 2018 Jawa Timur 2018 setelah mengundurkan diri sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Pilgub Jawa Timur tahun ini adalah kali ketiga bagi Khofifah dalam memperebutkan kursi Jatim-1.

"Semoga pencalonan kami ini selalu dilindungi dan diberikan hidayah," kata Khofifah seusai mendaftarkan diri di KPU Jawa Timur, 10 Januari 2018. Di pilkada ketiga ini, dia berpasangan dengan Emil Dardak.

Baca juga: Khofifah Andalkan Pasangannya Rebut Suara Milenial di Pilkada

Khofifah dikenal sebagai aktivis Muslimat Nahdlatul Ulama. Dia lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Surabaya. Khofifah meraih gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Surabaya pada 1989 dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Airlangga di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada 1991.

Sebelum memulai karirnya di bidang politik, ia berprofesi sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna Surabaya dan Universitas Wijaya Putra. Pada usia 27 tahun, ia menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Advertising
Advertising

Khofifah terpilih kembali menjadi anggota legislatif pada Pemilu 1997. Namun, pada periode keduanya sebagai anggota DPR, ia hanya menjabat dua tahun karena saat itu terjadi peralihan pemerintahan Orde Baru ke Era reformasi.

Saat menjadi anggota dewan, ia kerap mengkritik pemerintahan Orde Baru. Salah satunya soal kecurangan yang terjadi pada Pemilu 1997. Di depan sidang, Khofifah pernah membawa pidato yang berbeda dari yang disiapkan dan menyampaikan kritik atas demokrasi yang dilakukan Orde Baru. Saat itu, Fraksi Utusan Golongan sempat terkejut kerena teks pidato yang mereka terima justru berisi pujian untuk pemerintahan Soeharto, berlawanan dengan yang dia sampaikan .

Pada 1999, Khofifah pindah ke partai bentukan Abdurahman Wahid, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada Pemilihan Legislatif 1999, ia kembali terpilih menjadi anggota dewan. Tidak lama bertugas, Presiden Abdurahman Wahid saat itu mengangkatnya menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Saat menjabat, ia mengganti istilah Departemen Peranan Wanita menjadi Departemen Pemberdayaan Perempuan. Menurut Khofifah, perempuan berarti 'empu' yang lebih dihormati dibandingkan istilah wanita yang bermakna 'wani ditata'.

Seiring jatuhnya Presiden Abdurahman Wahid, Khofifah tak lagi menjadi menteri dalam kabinet bentukan Presiden Megawati.

Baca juga: Ini Dia Artis Pendukung Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur

Khofifah lalu aktif dalam organisasi bentukan NU yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kemasyarakatan. Ia menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU pada tahun 2000-2005. Kiprahnya dalam pemberdayaan masyarakat Surabaya membuat masyarakat mendorongnya dalam Pilgub Jawa Timur 2008, namun dia belum berhasil. Khofifah kembali menjadi calon gubernur Jawa Timur pada 2013, namun kembali gagal.

Saat pemilihan presiden 2014, Khofifah menjadi salah satu juru bicara politik untuk pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Setelah Jokowi berhasil menjadi presiden, ia diangkat menjadi Menteri Sosial. Rupanya dia masih memendam mimpinnya menjadi gubernur Jawa Timur. Pada pilkada serentak 2018, dia mencalonkan diri untuk maju, setelah sebelumnya mengundurkan diri dari posisi Menteri Sosial.

Berita terkait

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

16 jam lalu

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

Khofifah sebelumnya mengklaim dia akan mendapatkan surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jalan Mulus Khofifah Indar Parawansa Menuju Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Jalan Mulus Khofifah Indar Parawansa Menuju Pilkada Jawa Timur

Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap bekerja keras dan memenangkan Pilkada Jawa Timur 2024 usai menerima rekomendasi dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

1 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

1 hari lalu

Rekam Jejak Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Bantah Ambil Formulir Pendaftaran Calon Wali Kota Medan

Belum lama Benny Sinomba Siregar ditunjuk ponakannya, Bobby Nasution sebagai Plh Sekda Kota Medan. Dikabarkan ia membantah siap maju Pilwakot Medan.

Baca Selengkapnya

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

1 hari lalu

Paman Bobby Nasution Bantah Mendaftar Pilkada ke PDIP

Kabar paman Bobby Nasution melamar ke PDIP untuk maju di Pemilihan Wali Kota Medan dibantah.

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

1 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

2 hari lalu

Apa Sebab Aceng Fikri Gagal Maju di Pilkada Garut? Berikut Profil dan Kontroversinya

Eks Bupati Garut Aceng Fikri kembali ke kancah politik dengan maju melalui jalur independen, tapi KPU Garut menyatakan ia tak memenuhi syarat.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

2 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sindir Bakal Calon Kepala Daerah di Bangka Belitung Daftar ke Banyak Partai

3 hari lalu

Gerindra Sindir Bakal Calon Kepala Daerah di Bangka Belitung Daftar ke Banyak Partai

Kata Gerindra soal bakal calon kepala daerah yang daftar ke banyak partai.

Baca Selengkapnya