Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono. TEMPO/Bram Selo Agung
TEMPO.CO, Semarang - Menjelang waktu penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mencium adanya gejala kampanye nagatif. Karena itu Condro meminta pasangan calon di pilgub Jateng agar menjaga statemen politiknya.
"Saya ingin statemen dari paslon (pasangan calon) untuk ikut menjaga, mendamaikan, dan menjamin pilkada berjalan damai. Dari tim sukses, tim pengusung serta para tokoh masyarakat saya minta untuk menjaga kondusifitas," ujar Condro di Semarang, Jumat 9 Februari 2018.
Condro menuturkan sudah membentuk satuan tugas antikampanye hitam dan antikampanye negatif. Menurut pemetaan satgas, kata dia, sudah ada indikasi kampanye negatif dari seorang calon yang menyebut kekurangan rivalnya.
Sebelumnya dalam forum komunikasi pimpinan daerah, Condro menyebutkan bahwa konflik antarpendukung patut diwaspadai. Pasalnya, pendukung cenderung merasa kecewa saat jagonya diserang dengan kampanye negatif bahkan kampanye hitam. Situasi lain yang patut diwaspadai ialah usai penghitungan suara untuk mengantisipasi emosi pihak yang kalah.
Panglima Daerah Militer IV Diponegoro Mayor Jenderal Wuryanto berujar menurunkan 6.000 personil untuk membantu mengamankan pilkada. Ia juga telah menyebar intelijen hingga ke wilayah paling bawah.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah Joko Purnomo menuturkan menjelang penetapan pasangan calon, pihaknya sudah melaporkan potensi keramaian masa terutama saat pengundian nomor urut. "Di Jateng ada 24 pasangan calon dari tujuh pilkada dan satu pilgub. Pasangan terbanyak di Kota Tegal dan Kudus yang mencapai 5 pasang," ujar dia.