Kasus Dugaan Mahar Politik Pilkada Palangkaraya Dihentikan

Selasa, 6 Februari 2018 15:39 WIB

Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada)

TEMPO.CO, Palangkaraya - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Palangkaraya menyatakan kekecewaan dengan dihentikannya kasus dugaan mahar politik pilkada yang melibatkan pasangan yang gagal maju sebagai calon wali kota Palangkaraya Jhon Krisli- Maryono. Kasus yang melibatkan dua partai calon pengusungnya yaitu Partai Gerindra dan PPP itu tidak bisa dilanjutkan ke ranah hukum.

"Pihak penyidik kepolisian yang tergabung sentra Gakkumdu menyatakan kasus itu tidak cukup alat bukti,"Kata Ketua Panwaslu Endrawati Palangkaraya, Selasa, 6 Februari 2018.

Baca juga: Empat Provinsi Rawan Gunakan Isu SARA dalam Pilkada 2018

Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) terdiri dari beberapa unsur seperti Panwaslu, Kepolisian dan Kejaksaan. Endrawati mengaku kecewa atas penghentian kasus ini karena pihaknya merasa sudah bekerja keras mengungkap kasus tersebut.

Saat pertama memanggil bakal calon pasangan tersebut, Endrawati mengatakan pihaknya menemukan adanya petunjuk awal. Namun karena di rapat Sentra Gakkumdu itu ada 3 instansi, pihaknya kalah voting.

Advertising
Advertising

"Kami sangat kecewa, karena itu merupakan hasil penelusuran kami dari tanggal 16-24 Januari dan pada tanggal 30 Januari ditetapkan sebagai temuan," kata Endrawati.

Kekecewaan juga diungkapkan Ketua Bawaslu Kalimantan Tengah Satriadi. Namun dia mengatakan proses yang terjadi di Gakkumdu harus diterima. "Ternyata menurut Gakkumdu kasus ini kurang barang bukti, kami bisa apa, mekanismenya seperti itu," ujar Satriadi.

Kasus dugaan mahar politik bermula dari pengakuan Jhon Krisli yang menyatakan ia dan pasangannya Maryono dimintai sejumlah uang oleh partai yang bakal mengusungnya di pilkada wali kota Palangka Raya.

Jhon yang saat ini Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur itu mengaku diminta oleh Partai Gerindra uang satu kursi Rp 350 juta. Di DPRD Kota Palangkaraya partai ini punya 4 kursi, sehingga uang yang harus diberikan adalah Rp 1,4 miliar. Kemudian untuk PPP ada 2 kursi dan partai ini meminta total Rp 1 miliar.

Baca juga: Uang Suap Bupati Jombang untuk Kampanye Pilkada 2018

Jhon mengaku tak memenuhi permintaan itu dan hanya memberikan uang Rp 500 juta untuk Partai Gerindai. Rinciannya untuk saksi Rp 350 juta dan Rp 150 juta untuk uang pembinaan partai. Sedangkan untuk PPP uang yang diminta yang belum sempat diberikan.

Pada 25 Januari 2018 semua pihak yang bertikai melakukan kesepakatan damai.

Berita terkait

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

11 jam lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

16 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

2 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

2 hari lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

3 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

4 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

5 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

5 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

5 hari lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya