Cerita Sindiran Putri Gus Dur soal Politik Uang di Pilkada 2018

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Rabu, 31 Januari 2018 18:32 WIB

Inayah Wahid saat pementasan teater Kebangsaan bertajuk Satyam Eva Jayate dalam rangka ulang tahun ke-71 Megawati Soekarnoputri di TIM, Jakarta, 23 Januari 2018. Teater kebangsaan "Satyam Eva Jayate" ini menggambarkan peristiwa di abad ke-13, terutama pada era Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengisahkan sindiran politik uang di pilkada yang diungkapkan Inayah Wahid. Putri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyinggung politik uang saat bermain teater di Taman Ismail Marzuki beberapa hari lalu.

"Saya masih ingat, ketika ulang tahun Ibu Megawati, itu anaknya Pak Gus Dur menyinggung soal politik uang," kata Prasetyo di ruang rapat Komisi III DPR, Rabu, 31 Januari 2018.

Baca juga: Jaksa Agung Sebut Politik Uang Sulit Dibuktikan

Ulang tahun ke-71 Megawati memang dirayakan dengan pergelaran teater kebangsaan di TIM pada 23 Januari 2018 lalu. Inayah Wahid terlibat dalam permainan teater tersebut.

Saat Tempo menghadiri pergelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate tersebut, lakon yang disajikan memang penuh guyonan lucu berisi sindiran berbau politik. Pelawak Marwoto dan Inayah Wahid yang merupakan adik kandung Yenny Wahid turut melakoni teater itu.

Advertising
Advertising

Adegan sindiran politik uang yang diingat Prasetyo yang ikut hadir dalam acara itu adalah saat Marwoto bertanya kepada Inayah Wahid tentang kakaknya yang tidak jadi maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.

"Kamu ini bukannya adiknya Mbak Yenny Wahid, anaknya mantan presiden itu, ya?" kata Marwoto.

"Iya, tapi bukan anaknya mantan presiden. Aku ini anaknya presiden keempat Republik Indonesia," kata Yenny Wahid disambut tepuk tangan penonton yang hadir dalam acara itu.

"Tapi, mbak Yenny itu kakakmu yang enggak jadi nyalon di Jawa Timur, toh?" tanya Marwoto.

"Iya, soalnya budget-nya enggak cukup untuk nyagub. Cukupnya cuma untuk camat," kata Inayah Wahid disambut gelak tawa tamu undangan.

Baca juga: Bawaslu: Ada Potensi Politik Uang Berbentuk THR di Pilkada 2018

Menurut Prasetyo, sindiran dalam teater yang diungkapkan oleh Inayah Wahid tersebut merupakan bentuk politik uang yang harus dihindari. "Itu money politic dan harus kita hindari," kata Prasetyo.

Prasetyo menjelaskan, praktik politik uang memang salah satu tindak pidana dalam pemilu yang sulit dibuktikan. Sebab, kata dia, politik uang kerap kali dilakukan dengan terorganisir dan tertutup.

"Sulit dibuktikan, karena dalam kasus politik uang seringkali mereka menutupi. Orang yang menerima tidak mengaku dan yang memberi juga tidak mengaku," kata Prasetyo.

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

25 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

31 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

33 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

43 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

3 Maret 2024

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

3 Maret 2024

Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

Prabowo Subianto mengungkapkan terima kasih kepada 1.600 Muslimat NU Jawa Timur dan para relawan yang telah membantunya dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

26 Februari 2024

6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

Hak angket DPR tercatat pernah digunakan kepada hampir semua presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

19 Februari 2024

Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi anak presiden yang jadi wakil presiden. Megawati, anak Sukarno pernah menjalaninya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Kenal Dekat dengan Gus Dur: Kalau Enggak Percaya, Tanya...

15 Februari 2024

Prabowo Klaim Kenal Dekat dengan Gus Dur: Kalau Enggak Percaya, Tanya...

Prabowo juga mengaku kenal dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mengaku sebagai tukang pijat tokoh NU itu.

Baca Selengkapnya