Mahar Politik Pilkada, Habis La Nyalla dan Siswadi Siapa Lagi ?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 Januari 2018 15:51 WIB

La Nyalla Mattalitti. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dimanfaatkan sebagai lapak mencari uang. Beberapa orang yang hendak maju dalam Pilkada mengaku dimintai uang sebagai syarat untuk mendapat dukungan.

Kamis 11 Januari 2018 lalu, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengungkapkan soal mahar politik yang lebih fantastis. Bekas Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ini mengaku dimintai Rp 170 miliar oleh pengurus Gerindra Jawa Timur. Dia juga mengaku diminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menyetorkan Rp 40 miliar.

Di Cirebon, bakal calon wali kota Siswandi juga mengaku dimintai dana miliaran rupiah oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Karena dia menolak membayar rekomendasi, kata Siswandi, partai itu batal mengusungnya.

BACA: Mengaku Diperas Prabowo, La Nyalla: Saya Berani Sumpah Pocong

Di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, misalnya, bakal calon wakil bupati Budi Heriyanto Dalimunthe mengaku diminta Partai Golkar menyetorkan “mahar” sebesar Rp 3 miliar. Ia harus membeli dukungan karena bukan kader partai tersebut. “Dalam proses negosiasi bersama pengurus, diminta serahkan uang,” kata Budi kepada Tempo, kemarin.

Advertising
Advertising

Pengurus Golkar, kata Budi, meminta mahar agar dirinya mendapatkan rekomendasi partai itu pada September lalu. Namun Budi memutuskan untuk mundur dari pencalonan. “Kalau saya serahkan uang, belum tentu juga diberi rekomendasi final,” katanya.

Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Jhon Krisli dan Maryono, membeberkan pengalaman serupa. Keduanya mengaku diminta membayar ratusan juta rupiah untuk setiap kursi di dewan perwakilan rakyat daerah yang dimiliki partai politik. “Kalau butuh enam kursi untuk maju, totalnya miliaran rupiah,” kata Jhon, yang juga Ketua DPRD dari PDIP. Jhon dan pasangannya batal maju dalam pemilihan mendatang.

BACA: Prabowo Bertanya ke Sudirman Said: Kamu Punya Uang Berapa?

Soal pungutan untuk Kepala Daerah, menurut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, tak hanya terjadi di partainya. “Sifatnya sukarela. Kalau ketemu harga cocok, jadi. Kalau enggak mau bayar, ya selesai,” ujarnya dalam wawancara dengan Tempo, beberapa waktu lalu. Menurut Airlangga, dana pungutan itu mesti dikelola secara transparan dan tidak dipakai untuk kepentingan pribadi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Ledia Hanifa, menilai wajar bila partai dan pasangan calon harus menanggung bersama biaya pemenangan pemilihan. Menurut dia, biaya kampanye calon yang ditanggung oleh Komisi Pemilihan Umum kadang tak menutupi kebutuhan pemenangan.

Adapun politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, membantah tudingan adanya mahar pencalonan untuk Pilkada di Jawa Timur. “Tidak ada itu. Kami sudah paham aturan, tidak ada mahar-mahar,” ujar dia.

INDRI MAULIDAR | DANANG FIRMANTO | KANANG WW | RIANI SANUSI PUTRI | TAUFIQ SIDDIQ

Berita terkait

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

2 jam lalu

Bakal Calon Bupati Sragen Minta Dukungan Buruh untuk Maju di Pilkada 2024

Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Wina Sukowati, menggelar silaturahmi bersama Sahabat Buruh Sragen. MInta dukungan buat Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 hari lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

3 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

3 hari lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

3 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya