TEMPO.CO, Jakarta -Sudirman Said calon Gubernur Jawa Tengah mengatakan tak pernah dimintai atau bahkan membicarakan mahar politik saat Partai Gerindra dan sejumlah partai lain mengusung dirinya. Meski begitu ia tak menampik, pernah membicarakan biaya kampanye dan operasional.
Mantan Menteri ESDM ini mengaku tak mengenal Prabowo sebelumnya dan baru kenal dan sering bertemu setelah mengepalai Tim Sinkronisasi Anies-Sandi. Sebagai Ketua Tim, ia harus melaporkan hasil kerja Tim Sinkronisasi kepada ketua umum partai yang mengusung Anies Baswedan- Sandiaga Uno dalam Pilkada Jakarta.
"Sejak itu kerap berdialog dengan Pak Prabowo," kata Sudirman Said kepada Tempo. Salah satu materi dialog adalah kemungkinan maju di Jawa Tengah.
BACA:Tepis Mahar, Sudirman Said Sebut Biaya Kampanye dan Operasional
Menurut Sudirman, salah satu pertanyaan Prabowo pertama adalah, "Kamu punya uang berapa?’,” kata Sudirman menirukan pertanyaan Prabowo. Kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu, Sudirman Said mengaku menjawab, ‘Tak punya uang, tapi kalau Bapak membukakan pintu di partai, insya Allah, ada teman-teman yang bisa menyumbang’.”
Menurut Sudirman, dana yang ditanyakan Prabowo semata-mata untuk membiayai kampanye. Ia mengklaim tak pernah menyetor sepeser pun kepada Gerindra atau PKS.
Lihat: Gerindra Ingatkan La Nyalla, Sensitif Jika Sentuh Nama Prabowo
Ketika mengumumkan Sudirman sebagai calon Gubernur Jawa Tengah, Prabowo begitu sumringah karena kedua bekas menteri kabinet Jokowi kini berada di kubunya. “Yang untung gue!” ujarnya.
Sudirman menegaskan, tak hanya kepada Gerindra, sepanjang pembicaraan dengan empat partai lainnya, tidak satu pun partai yang bicara soal mahar. Empat partai yang mengusung Sudirman Said adalah Gerindra, PKS, PAN, dan PKB. Ada pun rekomendasi pertama kali dideklarasikan oleh Gerindra yang langsung diberikan oleh Prabowo di Jakarta.
Infografis: Pilpres 2019, Peluang Jokowi Menghadapi Prabowo-Anies
Namun menurut Sudirman, pembicaraan terbuka dan duduk bersama soal ongkos saksi, biaya kampanye dan operasional masih tergolong wajar. "Jadi buka sesuatu yang diberikan untuk warga," kata Sudirman Said.
Istilah uang mahar menjadi kontroversi menyusul pernyataan terbuka mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Maattalitti yang mengaku diperas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. La Nyalla mengaku dipalak mahar Rp 40 miliyar sebagai syarat maju dalam Pilgub Jawa Timur.
BACA: Persiapan Prabowo Maju 2019 di Majalah TEMPO pekan ini