Pilkada Kota Bekasi, Pertarungan Melibatkan Tiga Pasang Calon
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Ali Anwar
Rabu, 10 Januari 2018 18:12 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi dipastikan akan bertarung di Pilkada Kota Bekasi 2018. Ketiga pasangan itu mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum pada Rabu malam, 10 Januari 2018, atau menjelang ditutupnya pendaftaran.
Ketiga pasangan calon adalah Sumiyati Mochtar Muhammad-Lilik Haryoso yang diusung oleh PDI Perjuangan (12 kursi), Nur Supriyanto-Adhy Firdaus yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra (13 kursi), dan Rahmat Effendi-Tri Adhianto yang diusung Golkar, Partai Demokrat, PAN, PPP, PKB, dan Hanura (25 kursi).
Wakil Ketua Partai Demokrat Kota Bekasi, Ronny Hermawan, optimistis jagoannya menang dengan mudah melawan dua pasangan calon lain. "Ini adalah pasangan yang bagus, peluang menangnya sangat tinggi," kata Roni, Rabu, 10 Januari 2018.
Menurut Ronny, petahana Rahmat Effendi mempunyai banyak pengalaman dan cukup berhasil memimpin Kota Bekasi di periode pertama. Dia mencontohkan, pembangunan infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan sangat dirasakan oleh masyarakat. "Pasangan dari birokrat yang juga kaya pengalaman, saya optimistis bisa menang minimal 50 persen," kata Ronny.
Sekretaris Partai Keadilan Sejahtera Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya, tak kalah optimisnya dengan tim lawan dalam pertarungan di Pilkada Kota Bekasi 2018. Menurut Hadi, partainya di Kota Bekasi akan bekerja keras untuk memenangkan kadernya yang maju di pilkada. Apalagi, Nur Supriyanto yang menjadi calon wali kota sudah tidak asing dengan Kota Bekasi. "Beliau dari Dapil Bekasi, karir politiknya juga dari sana," kata Hadi. "Paling potensi melawan petahana."
Ketua Partai Gerindra Kota Bekasi, Ibnu Hajar Tandjung, mengatakan, sangat optimistis bisa meraih suara hingga 53 persen. Menurut Ibnu, partai koalisi sedang menyusun strategi untuk memenangkan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus melawan petahana, serta dari PDI Perjuangan. "Adhy Firdaus adalah kader terbaik kami," kata Ibnu.
Adhy Firdaus merupakan aktif di organisasi pendidikan dan kemasyarakatan di Kota Bekasi. Karena itu, partai tak meragukan lagi kemampuan pemilik kampus Adhi Niaga tersebut. "Bersama dengan PKS kami yakin menang seperti di DKI Jakarta," ujar Ibnu.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Kota Bekasi, Nicodemus Godjang, mengatakan, partainya mengusung Sumiyati Mochtar Muhammad-Lilik Haryoso, karena keduanya merupakan kader partai yang duduk di lembaga legislatif di Jawa Barat dan Kota Bekasi. "DPP merekomendasikan SM2-Lilik," kata Nico.
Pengamat Politik dari Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila, mengatakan ketiga pasangan calon yang mucul menjelang penutupan pendaftaran di KPU dinilai tidak begitu mengejutkan. "Pasangan calon yang akan bertarung biasa-biasa saja," kata Adi.
Dari semua pasangan dalam Pilkada Kota Bekasi, Adi menilai, petahana masih di atas angin, sehingga dengan mudah untuk menang. Adapun, Nur Supriyanto-Adhy Firdaus dan Sumiyati Mochtar Muhammad-Lilik Haryoso merupakan figur lokal. "Lawan dari petahana relatif standar tidak populer, dan bukan tokoh baru dari nasional," ujar Adi.