Pilgub Jatim, Koalisi Gerindra-PKS-PAN Harus Cari Figur Kuat

Rabu, 3 Januari 2018 10:53 WIB

Ketua Umum PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengumumkan kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di lima provinsi di kantor DPP PKS, Jakarta, 27 Desember 2017. Lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta – Koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasiobal (PAN) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) belum menentukan calon yang akan diusungnya dalam pemilihan gubernur Jawa Timur. Ketiga partai itu masih menimbang apakah akan mendukung calon yang sudah ada atau membentuk poros baru.

Jika membentuk poros baru, beberapa nama sempat mencuat dari koalisi tersebut antara lain kader dari PAN Suyoto, anggota DPR Fraksi Gerindra Moreno Suprapto dan yang muncul belakangan adalah putri Presiden Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid. Nama Yenny mencuat setelah pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa, 26 Desember 2017.

Baca: Alasan Gerindra Pertimbangkan Yenny Wahid di Pilgub Jatim

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan mengatakan koalisi tersebut harus mengandalkan kekuatan figur jika ingin bersaing. Menurut dia, hal tersebut disebabkan jumlah kursi yang dimiliki PKS, PAN dan Gerindra di Jawa Timur lebih kecil dari koalisi lainnya.

“Harus mengandalkan kekuatan figur,” kata dia saat dihubungi Tempo pada Rabu, 3 Januari 2018.

Advertising
Advertising

Untuk Jawa Timur, koalisi ini total memiliki 26 kursi dengan rincian Partai Gerindra sebanyak 13 kursi, PAN sebanyak 7 kursi dan PKS dengan 6 kursi. Sementara itu, partai pendukung dari pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas memiliki total 39 kursi dengan rincian Partai Kebangkitan Bangsa 20 kursi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 19 kursi. Sedangkan, partai pendukung dari Khofofah Indar Prawansa–Emil Dardak memiliki total 34 kursi dengan rincian Partai Demokrat 13 kursi, Partai Golkar 11 kursi, Partai Persatuan Pembangunan, 5 kursi, Partai NasDem 4 kursi dan Partai Hanura 2 kursi.

Baca: Sohibul Iman: PKS, Gerindra, dan PAN Bahas Pilgub Jatim 4 Januari

Untuk itu, Djayadi menyebut nama Yenny Wahid sebagai figur yang lebih kuat dibanding Moreno dan Suyoto. Menurut Djayadi dengan identitas Jawa Timur sebagai basis Nahdlatul Ulama (NU) dan dua calon lain juga memiliki darah biru dan dukungan tokoh NU, maka Yenny Wahid dapat menjadi solusi bersaing.

Pengaruh ayah Yenny, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dapat menjadi kekuatan karena dianggap masih menjadi salah satu simbol populer NU. Terlebih, keluarga dari Gur Dur masih dianggap penting bagi masyarakat Jawa Timur. “Masih ada peluang merebut suara, terutama dari yang mengidolakan keluarga Gus dur,” kata dia.

Gus Ipul sendiri pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 2000-2010 dan merupakan cicit dari pendiri NU, KH Bisri Syansuri yang juga besan dari KH Hasyim Asy’ari. Bersama Azwar Anas, Gus Ipul didukung oleh sejumlah tokoh NU seperti Anwar Iskandar, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur; Hasan Mutawakkil, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur; dan Abdul Halim Iskandar, cicit pendiri NU Hasyim Asy’ari.

Sedangkan Khofifah, merupakan Ketua Umum Muslimat NU 2016-2021. Bersama dengan Emil Dardak, dia memiliki barisan pendukung dari NU seperti KH Salahuddin Wahid, cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan KH Afifuddin Muhajir, mantan Rais Syuriah PBNU.

Berita terkait

Pilgub Jatim 2024, PKB Akan Prioritaskan Kader Internal

31 hari lalu

Pilgub Jatim 2024, PKB Akan Prioritaskan Kader Internal

PKB memastikan pihaknya akan memprioritaskan kader sendiri untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).

Baca Selengkapnya

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

22 Juli 2019

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.

Baca Selengkapnya