Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memulai panen perdana dengan menyusun gunungan daun tembakau, di Desa Senden, Boyolali, Jawa Tengah, 3 Agustus 2017. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur dalam memulai musim panen tembakau. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Brebes - Suhu politik menjelang pemilihan Gubernur Jawa Tengah mulai memanas setelah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) resmi mengusung Sudirman Said sebagai calon gubernur.
Belakangan, muncul wacana mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral itu bakal dipasangkan dengan Rustriningsih, Wakil Gubernur Jawa Tengah di era Bibit Waluyo. Rustri mengaku siap memajukan Jawa Tengah bersama Sudirman.
Baca: Sudirman Maju Pilgub Jateng, Pengamat: Sulit Kalau Lawan Ganjar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi santai wacana yang berkembang tersebut. Meski Rustri memiliki basis massa yang cukup kuat di kalangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), namun Ganjar yang mengikuti penjaringan calon gubernur melalui partai tersebut tidak mempermasalahkan. "Silakan kalau mau nyalon, siapa saja boleh," kata Ganjar seusai mengisi acara peringatan Hari Ibu di Pendapa Kabupaten Brebes, 20 Desember 2017.
Menurut Ganjar siapa pun yang berencana maju sebagai calon pemimpin harus siap untuk memajukan Jawa Tengah. "Mari kita mantapkan diri untuk mengeluarkan ide-ide segar untuk membangun Jawa Tengah," katanya.
Kedatangan Ganjar ke Brebes untuk mengikuti berbagai kegiatan di sejumlah kecamatan. Kunjungan kerjanya akan berlangsung selama dua hari penuh pada 20-21 Desember 2017. Rencananya dia akan menginap di rumah warga di Kecamatan Losari.
Saat ditanya apakah kedatangannya di Brebes sebagai safari politik menjelang pilkada, Ganjar menampik. Untuk diketahui, Brebes disebut-sebut menjadi basis pendukung Sudirman Said.
"Saya malah merasa jarang ke Brebes loh. Yang jelas saya ke sini (Brebes) karena kemarin banyak yang mengeluhkan pelayanan puskesmas, ada juga soal sampah yang menumpuk," katanya.
Soal rekomendas PDIP yang belum turun, Ganjar Pranowo menyerahkan sepenuhnya kepada partai. Dia percaya keputusan partai adalah yang terbaik. "Tradisi di PDIP itu memang penugasan," ujar Ganjar Pranowo.