Pilgub Jabar 2018: 4 Penyebab Golkar Tak Dukung Dedi Mulyadi

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 14 November 2017 21:10 WIB

Ketua Umum Golkar Setya Novanto (tengah) bersama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat menghadiri acara akikah di rumah Sekjen Golkar Idrus Marham, Cibubur Jakarta, 6 Agustus 2017. Acara syukuran ini dihadiri sejumlah tokoh nasional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Partai Golkar resmi mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jabar 2018. Sebagian kalangan, keputusan Golkar sangat mengejutkan karena lebih mengusung Ridwan Kamil dan bukan kadernya yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa barat Dedi Mulyadi.

“Bukan tidak mungkin terjadi perpecahan di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut, disebabkan berbeda kehendak atau aspirasi suara akar rumput antara pengurus pusat dengan pengurus DPD Golkar Jawa Barat," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan tertulis, Selasa 14 November 2017.

BACA:SMRC: Golkar Bakal Sulit Usung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar 2018

Awalnya, Golkar dipastikan mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub atau cawagub, namun di tengah jalan terjadi patahan dukungan dan perubahan politik secara ekstrem. Golkar memutuskan tidak mengusung Dedi Mulyadi.

Menurut Pangi DPP Golkar tentu punya alasan dan pertimbangan sendiri mengapa tak mengusung kader internalnya sendiri sebagai cagub Jawa Barat. Pertama, alasan racikan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas yang kurang begitu mengembirakan.

Advertising
Advertising

Kedua, alasan finansial, kalau Golkar mengusung Dedi Mulyadi, DPP dan pengurus Golkar bisa saja kantong kering, tidak ada setoran mahar atau perahu parpol kalau kadernya yang diusung. Ketiga, Dedi Mulyadi mungkin bukan bagian gerbong Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto. Artinya mungkin saja Dedi Mulyadi bukan anak emas Setya Novanto.

BACA:Cara Kiai Ma'ruf Amin Besarkan Hati Dedi Mulyadi

“Keempat, Dedi Mulyadi bisa saja, dugaan saya, beliau kurang piawai dan mahir untuk melobi dan mengunci figur serta tokoh sentral atau elite penentu di DPP Golkar,” jelas Pangi.

Menurut Pangi Golkar pada akhirnya mungkin berpikir realistis, walaupun pada saat yang sama melakukan blunder politik.

Dia menilai Golkar tidak percaya dengan benih rahim kaderisasinya sendiri. Ini salah satu pemantik terjadi perpecahan di tubuh Golkar, sehingga kader Golkar DPD Jawa Barat belum tentu all out mendukung Ridwan Kamil. Apalagi ada kabar Ridwan Kamil akan bergabung menjadi kader Golkar. Akar rumput Golkar, terutama di Jawa Barat, tentunya akan semakin memanas.

BACA:Cara Dedi Mulyadi Bereaksi Kala Golkar Pilih Jagokan Ridwan Kamil

"Dealektika meritokrasi tidak berjalan dengan baik, bagaimana fatsun menghargai dan memprioritaskan kader potensial internal sendiri yang punya prestasi di Jawa Barat," kata Pangi.

Pangi menyebut bukan tidak mungkin pada Pilgub Jabar 2018 terulang konflik antara pengurus pusat PDIP dengan pengurus di Jakarta saat di Pilgub DKI 2017. Perbedaan tajam dukungan suara akar rumput (arus bawah) menginginkan kader sendiri maju seperti Boy Sadikin atau Djarot sebagai cagub. Boy Sadikin kemudian memutuskan keluar dan mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

BACA: Dedi Mulyadi Adukan Mahar Cagub Jawa Barat ke Aburizal

Berita terkait

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

28 April 2020

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengkritik program ATM beras yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

29 Maret 2020

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghentikan sementara operasional bus AKDP.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

25 November 2019

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

Sebagai pendukung Airlangga Hartarto, Dedi Mulyadi mengaku siap mundur dari Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk mengakomodir kubu Bamsoet.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

13 Juli 2019

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

Dedi Mulyadi mengatakan Munas Golkar sering menjadi pangkal perpecahan partai berlambang beringin itu.

Baca Selengkapnya

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

8 Juli 2019

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

Yorrys juga mengklaim Bambang Soesatyo mengantongi 400 lebih dukungan dari DPD I, DPD II, dan ormas Golkar sebagai tiket maju ke Munas Golkar.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

6 Juli 2019

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

30 April 2019

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diproyeksikan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Minta Kader Golkar Jawa Barat Tak Meniru Bowo Sidik

10 April 2019

Dedi Mulyadi Minta Kader Golkar Jawa Barat Tak Meniru Bowo Sidik

Golkar Jawa Barat mengirimkan surat edaran untuk menghindari politik uang sebagaimana kasus yang dialami Bowo Sidik.

Baca Selengkapnya

Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jabar Disambut Kotoran Kampret di Bekasi

27 Maret 2019

Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jabar Disambut Kotoran Kampret di Bekasi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disambut kotoran kampret atau kelelawar saat mengunjungi Gedung Juang Bekasi.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil: Tidak Ada Laporan Warga Jawa Barat Susah Makan

10 Januari 2019

Ridwan Kamil: Tidak Ada Laporan Warga Jawa Barat Susah Makan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim, tidak ada daerah di wilayahnya yang krisis pangan.

Baca Selengkapnya