Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kiri) dan anggota DPR Daniel Muttaqien memberikan sambutan usai menerima rekomendasi sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat di Kantor DPP Partai Golkar, 11 November 2017. Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien diusung untuk maju pada Pilkada Jawa Barat tahun 2018. ANTARA
TEMPO.CO, Karawang - Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan ada dinamika di Partai Golkar Jawa Barat terkait dengan pengusungannya dan calon wakil gubernur Daniel Muttaqien. Menurut dia, terdapat 626 pengurus Golkar tingkat kecamatan yang menolak pasangan Ridwan-Daniel dalam pemilihan gubernur tahun depan.
"Jadi dinamika itu memang ada. Tapi tidak ada masalah," kata Ridwan Kamil seusai jalan santai bersama kader Partai NasDem di Tugu Proklamasi, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Sabtu, 11 November 2017.
Ridwan mengaku sudah bertemu dengan sejumlah pimpinan Dewan Pimpinan Cabang Partai Golkar, termasuk seluruh pimpinan Golkar di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Bahkan, ia sudah membicarakan soal penolakan itu dengan Ade Barkah, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Jawa Barat.
"Saya sudah bertemu dengan Ketua DPC Golkar. Jadi dinamika itu memang ada. Saya juga sudah ketemu Sekjen DPD-nya, ketemu ketua 27 kota/kabupaten yang menyatakan menolak keputusan DPP. Dinamika itu nanti akan terkondisikan sendiri. Jadi tidak ada masalah," kata Ridwan.
Ridwan belum sempat bertemu dengan Dedi Mulyadi untuk membicarakan gejolak tersebut. Wali Kota Bandung itu hanya bisa menitip pesan melalui Ade Barkah.
"Pak Dedi sedang sibuk, jadi belum sempat ketemu fisik. Lewat Sekjen saya sudah sampaikan. Di waktu yang memungkinkan saya akan diskusikan dengan cara yang memadai," kata dia.
Ridwan belum yakin bakal didukung Dedi Mulyadi jika sudah bertemu. "Saya belum ada kabar, jadi belum bisa berkomentar," ucap dia.
Sebelumnya, 626 pengurus kecamatan Golkar di Jawa Barat menolak keputusan DPP yang mengusung Ridwan Kamil dengan Daniel Muttaqien dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat. Bahkan ke-626 pengurus itu bakal menggugat DPP Golkar ke mahkamah partai. Seluruh kader Golkar Jawa Barat juga menyatakan tidak akan menggerakkan mesin partai jika DPP Golkar tidak mengusung Dedi Mulyadi.
