TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mendatangi rumah mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Purnawirawan Moeldoko di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Februari 2017.
Sandiaga berada di rumah Moeldoko sekitar satu jam. Menurut pengakuan Sandiaga, ada tiga hal yang dibicarakan antara dia dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat itu.
Baca Juga:
Sandiaga berujar strategi pengamanan wilayah menjadi salah satu tema pembicaraan antara dia dan Moeldoko. "Kami ingin Jakarta aman dan tentram," katanya, Selasa, 28 Februari.
Baca: Tim Anies Temukan Bukti Djarot Lakukan Kampanye Terselubung
Moedoko juga memberikan wejangan kepada Sandiaga. Menurut Sandi, Moeldoko tidak mengira dia masuk putaran kedua pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. "Pencapaian ini di luar dugaan. Yang kedua dia bilang bahwa isu yang saya angkat, mengenai lapangan kerja, pendidikan, menurut dia (Moeldoko) lebih dominan dibanding isu-isu yang berbasis primodialisme," ujar Sandiaga menjelaskan.
Sandiaga mengaku secara implisit Moeldoko memberi dukungan padanya. "Dukungan implisit, tapi beliau negarawan, jadi tidak menyatakan saya mendukung. Dia memberikan wejangan," ujar Sandiaga.
Pembicaraan antara dia dan Moeldoko, kata Sandiaga, merupakan pembicaraan antardua sahabat. "Cuma bicara sebagai sahabat, enggak membawa partai. Jadi dua sahabat bercerita, intinya pengen dapet masukan dari situasi keamanan dan situasi stabilitas terkini," ujar Sandiaga.
Simak: Pilkada DKI, Populi Center: 20 Persen Pemilih Tertekan
Selain Moledoko, menurut Sandiaga, masih ada beberapa Panglima TNI yang akan dia temui. "Nanti di minggu-minggu ke depan pelan-pelan saya temui. Karena saya yang meminta, mereka sebagai negarawan ya, mereka enggak memberikan dukungan sebagai orang penting, tetapi memberikan motivasi," tuturnya.
CHITRA PARAMAESTI