TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) meninjau jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua di Rumah Tahanan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan itu, DKPP menemukan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di sana berkurang cukup signifikan.
Menurut data dari rutan, hanya terdapat 464 orang yang tercantum dalam DPT putaran kedua. Padahal, pada putaran pertama, terdapat 859 orang yang ditetapkan dalam DPT. Pada putaran pertama, terdapat pula dua tempat pemilihan suara (TPS). Saat ini, hanya terdapat satu TPS.
Baca: Pilkada DKI, Tim Ahok-Djarot Temukan Kecurangan di Banyak TPS
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Salemba, Riski Burhanudin, menuturkan jumlah DPT pada putaran kedua juga jauh berbeda dengan usulan daftar pemilih sementara (DPS), yakni sebanyak 2.826 orang. "Jumlah itu berdasarkan data dari surat perintah penahanan," ujarnya saat ditemui.
Riski menambahkan, dari 464 orang yang tercantum dalam DPT, hanya 406 orang yang masih aktif di rutan. Berdasarkan data rutan, sebanyak 33 orang telah dipindahkan ke lokasi lain, 11 orang dianggap tidak valid, 13 orang telah bebas, dan satu orang meninggal.
Menurut Riski, pada putaran pertama kemarin, pasangan calon nomor urut II, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat unggul di TPS Rutan Salemba. Sementara itu, pasasangan calon nomor urut III, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, berada di posisi kedua.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca: Pilkada DKI Putaran 2, Ketua PPS Petamburan Diusir Warga