TEMPO.CO, Jakarta - Debat pemilihan kepala daerah DKI yang berlangsung pada Jumat malam, 10 Februari 2017, menjadi panggung terakhir bagi tiga pasangan calon. Karena keesokan harinya dimulai masa tenang hingga pencoblosan pada 15 Februari 2017.
Debat pilkada DKI yang terakhir ini bakal mengangkat tema mengenai masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Subtemanya menyangkut pemberantasan narkoba, pemberdayaan perempuan, dan anak serta kaum difabel.
Baca juga:
Pemutaran Film Dokumenter Jakarta Unfair Dibatalkan
Kiat Khusus Alfito Hadapi Keriuhan Debat Pilkada DKI Ke-3
Menghadapi debat itu, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan, mengaku telah menyiapkan sejumlah data akurat terkait dengan tema debat.
"Insya Allah data yang kami gunakan adalah data kredibel dan bisa diverifikasi," kata dia. Anies mengatakan dia juga berdiskusi dengan sejumlah pakar untuk mendapat masukan. Dia mengaku terbiasa menghadapi debat sehingga tak ada persiapan khusus yang dilakukan.
Wakil ketua tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, mengatakan salah satu data yang disiapkan, di antaranya terkait dengan kualitas hidup masyarakat di Ibu Kota.
Menurut Taufik, kualitas hidup masyarakat di Jakarta mengalami penurunan akibat penggusuran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama.
Kualitas hidup masyarakat yang digusur dan pindah ke rusun, kata Taufik, malah semakin melarat. "Mereka jadi jauh dari tempat mereka biasa berdagang dan bekerja. Hidupnya jadi tambah susah," kata Taufik.
Seharusnya, kata Taufik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak bisa serta-merta menggusur masyarakat yang tinggal di bantaran kali. "Mereka kan sudah puluhan tahun tinggal di situ. Enggak bisa gitu dong," ujar Taufik. Menurut dia, semuanya harus dibereskan dengan melibatkan masyarakat itu sendiri.
Ketua bidang protokol Agus Harimurti-Sylviana Murni, Anis Fauzan, mengatakan timnya juga menyiapkan data-data. Masalah kependudukan menjadi perhatian timnya. Salah satunya mengenai basis data penduduk Jakarta.
"Kenapa ada penggunaan surat keterangan dan pemilih yang belum terdaftar itu karena ada masalah dalam pencatatan database di Dukcapil," kata dia.
Simak juga:
Pilkada DKI, KPU Imbau Akun Media Sosial Calon Gubernur Ditutup
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Eddy Soeparno, meyakini pasangan yang diusung oleh partainya akan tampil maksimal pada malam ini. "Tentu semua paslon akan all out karena ini debat terakhir," kata dia.
Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Bestari Barus, mengatakan Basuki-Djarot telah menyiapkan program andalan baru yang akan disampaikan di akhir sesi debat. Namun, Bestari enggan membocorkan program yang dimaksud.
"Yang jelas ini belum diketahui pihak mana pun. Kami akan beritahu saat sesi closing statement supaya enggak dicolong paslon lain," kata dia. Bestari mengatakan Basuki-Djarot tak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat. Dia meyakini Basuki-Djarot dapat menguasai panggung debat.
DEVY ERNIS