TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan orang yang menyebarkan fitnah soal dirinya bertengkar dengan Djarot Saiful Hidayat, perlu dikasihani. "Aku pikir, kasihan amat mau ngincar-ngincar saya enggak ketemu. Sampai bilang aku lempar tisu sama Djarot terus masuk rumah sakit," kata Ahok, panggilan Basuki saat blusukan di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Januari 2017.
Sebelumnya beredar pesan berantai tentang Ahok-Djarot, yang isinya mengatakan bahwa Ahok bertengkar dengan Djarot. Pesan berantai yang tidak jelas sumber asalnya itu, Ahok disebut terpancing emosi karena Djarot mengatasnamakan PDIP meminta dana kampanye dari rumah ke rumah. Padahal PDIP tidak pernah memerintahkan Djarot untuk menarik sumbangan itu. Hal ini yang membuat Ahok marah kepada Djarot.
Baca: Hasil Survei: Pemilih Tahu Kekuatan dan Kelemahan Calon Gubernur DKI
Pesan berantai itu juga mengatakan Ahok menyerang Djarot dengan gelas dan tempat tisu. Bahkan dia sempat melayangkan pukulan. Akibat pukulan itu Djarot pingsan lalu dirawat di Rumah Sakit Mayapada. Menanggapi kabar tersebut, Ahok pun hanya tersenyum. "Kamu kira gua ilmunya sakti pakai tisu langsung masuk rumah sakit. Aduh," kata Ahok.
Tim pemenangan pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 itu, David Rahardja, mengatakan pesan berantai itu merupakan sebuah fitnah keji dan hoax murahan. "Kami terlalu kuat untuk dibendung. Jadi pihak lawan selalu mencari cara untuk menjatuhkan elektabilitas Ahok-Djarot yaitu dengan membuat isu fitnah yang sangat keji dan murahan. Pasangan Ahok-Djarot sangat solid, kami fokus bekerja untuk masyarakat Jakarta," kata David dalam siaran tertulisnya.
Baca Berita Ini: Ditanya Akan Maju Pilpres, Ahok : Jadi Gubernur Saja Susah
David menambahkan, pasangan inkumben itu sangat harmonis dan pada Rabu malam kemarin juga berkunjung bersama ke rumah Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie. David berharap pilkada DKI bukan diisi dengan hoax melainkan sebuah ajang adu program kerja dan visi misi pasangan calon masing-masing.
"Mari jauhkan dengan berita miring, hoax, fitnah, dan lainnya. Kita fokus bicarakan bagaimana visi Jakarta lima tahun ke depan. Jika yang kita konsen adalah program maka pilkada DKI juga akan lebih baik, lebih dewasa dan positif," ujar dia yang juga fungsionaris Taruna Merah Putih itu.
FRISKI RIANA