TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan niatnya menjadi Ibu Kota sebagai kota kreatif, jika nantinya menang dalam pemilihan gubernur 2017. Program kota pintar itu adalah satu dari sepuluh program unggulan yang ada dalam kampanye bersama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni.
Menurut dia, konsep kota pintar sering diimajinasikan sebagai kota 'robotic' dengan fasilitas canggih dan gedung tinggi. "Tapi bagi saya lebih dari itu, Jakarta pintar itu bisa memanfaatkan sumber daya terbatas, bisa memajukan kota dengan teknologi dan budaya," ujar Agus di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2016.
Dalam kampanye tematik bertajuk 'Voice of Saturday: One Voice for Smart, Creative, and Green Jakarta' itu, Agus menekankan pentingnya melengkapi sejumlah elemen untuk mewujudkan kota pintar. Dia mendorong tumbuhnya pemerintahan yang pintar (smart government), serta masyarakat yang semakin cerdas.
Baca Juga: Kata KPU DKI Jakarta Soal Nasib Ahok jika Kelak Divonis Bersalah
Ada pula rencana menyediakan koneksi Internet dengan kecepatan tinggi dan stabil di penjuru kota, dengan harga terjangkau. "Bahkan gratis," tutur putra Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, itu.
Bila terpilih, Agus menjanjikan sebuah sistem peringatan dini untuk mendeteksi bencana alam dan gangguan sosial di DKI. "Untuk peringatan dini banjir, kebakaran, tawuran, kriminalitas, dan sebagainya."
Agus sempat bercerita mengenai perjalanannya saat blusukan di sejumlah kecamatan dan wilayah kecil di DKI. "Saya menikmati perjalanan itu, panas-hujan kita terjang terus. Bagi pemimpin, tempat terbaik adalah di tengah rakyatnya," ucapnya.
Kampanye tematik yang dikemas secara modern di JCC itu khusus menarik perhatian generasi muda. Kampanye Agus-Sylvi itu diawali pameran kesenian dan promosi makanan khas Betawi.
Simak: Ini Barang yang Disita Polisi dari Sri Bintang & Rachmawati
Panggung kampanye Agus-Sylvi di Assembly Hall pun dibuat akrab di mata pendukung dari kalangan anak muda, dengan permainan lampu dan musik digital ala Djakarta Warhouse Project (DWP). Di akhir kampanye, ada pula permainan mannequin challenge yang dilakukan Agus-Sylvi bersama para simpatisan dan panitia yang hadir.
YOHANES PASKALIS