TEMPO.CO, Malang - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memperingati hari Pahlawan dengan berziarah ke sejumlah makam pahlawan nasional. "Sekarang ke Blitar, besok ke Jombang dan Surabaya," kata Djarot di Malang, Kamis 10 November 2016.
Ziarah atau nyekar ke makam pahlawan, kata Djarot, untuk mendoakan para pahlawan pejuang. Diawali dengan berziarah ke makam presiden pertama Sukarno di Blitar Kamis ini, dilanjutkan Jumat 11 November 2016 ke makam pendiri Nahdlatul Ulama Kiai Haji Hasyim Asy'ari di Jombang, dan makam Sutomo atau Bung Tomo di Ngagel Surabaya. Adapun tujuan ziarah itu untuk mengenang para pahlawan. "Jangan lupakan sejarah," ucapnya.
Djarot menuturkan, pertempuran 10 November Surabaya digerakkan oleh Bung Tomo. "Tapi diawali resolusi jihad NU yang digelorakan Kiai Haji Hasyim Asy'ari," katanya. Menurut dia, peran serta Kiai Haji Hasyim Asy'ari penting untuk menggerakkan para santri mengangkat senjata mengusir penjajah.
Baca juga:
Ada Demo Anti-Ahok, Djarot Anggap Pendidikan Politik
Kantor Tempo 'Diobrak-abrik' 17 Kreator Indonesia
Dia melanjutkan, makna jihad berbeda antara zaman sekarang dengan zaman dulu. "Makna jihad dulu mempertahankan kemerdekaan. Sekarang maknanya jihad melawan korupsi, kebodohan, kemiskinan," tuturnya.
Djarot ke Malang hanya transit sebelum meneruskan perjalanan ke Blitar. Dia bernostalgia dengan menyantap soto Lombok yang menjadi makanan favoritnya selama masa kuliah. Dia mengaku memiliki banyak kenangan dengan Kota Malang.
EKO WIDIANTO
Baca juga:
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
Hari Pahlawan: Kisah Pencarian Nasab Bung Tomo di Sumedang
Hari Pahlawan, Risma: Wartawan Bisa Jadi Pahlawan