TEMPO.CO, Makassar - Hasil survei lembaga riset INDex Indonesia menunjukan elektabilitas Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar berada di posisi tertinggi menjelang Pilgub Sulawesi Selatan 2018.
“Pasangan NH-Aziz dipilih karena menawarkan program yang dibutuhkan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif INDex Indonesia Agung Prihatna di Makassar, Kamis, 7 Juni 2018.
Baca: Survei Pilgub Sulsel: Nurdin Halid Membayangi Ketat Ichsan Limpo
Pasangan NH-Aziz meraih dukungan 30,1 persen, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (23,4 persen), Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (18,9 persen), dan Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (5,1 persen).
Tak hanya soal program, Agung mengatakan dipilihnya NH-Aziz juga lantaran dianggap orang baik, ramah dan sopan. Dan pertimbangan ini berdasarkan rasional dan emosional masing-masing pasangan calon.
Keunggulan NH-Aziz dianggap signifikan secara statistik, karena rendahnya margin of error sebesar 1 persen. “Tapi elektabiltas semua pasangan calon cenderung meningkat,” ucapnya.
INDex Indonesia menyelenggarakan survei pada 1-15 Mei 2018 di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Jumlah responden adalah 11.200 orang, dengan sampel ditentukan secara acak dan teknik multistage random sampling, hingga tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca: Nurdin Halid dan Luka Masa Lalu yang Tidak Bisa Dihapus
Ketua Departemen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto, mengatakan keuntungan dari sampel besar adalah margin of error dipastikan rendah. Sehingga validasinya juga tergolong lebih tinggi. “Rata-rara para kandidat mengandalkan faktor ganda dalam menggalang dukungan masyarakat,” katanya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, mengungkapkan hasil survei ini bisa menjadi rujukan bagi masing-masing pasangan untuk mengatur strategi pemenangannya. “Jelang pencoblosan menjadi titik rawan bagi kandidat. Sekarang bagaimana caranya calon mengejar 22 persen swing voters,” tutur dia.