Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nurdin Halid dan Luka Masa Lalu yang Tidak Bisa Dihapus

image-gnews
Nurdin Halid saat menghadiri pengumuman kepengurusan baru Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 22 Januari 2018. Nurdin Halid menjabat sebagai Korbid Pratama di Partai Golkar. TEMPO/Subekti.
Nurdin Halid saat menghadiri pengumuman kepengurusan baru Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 22 Januari 2018. Nurdin Halid menjabat sebagai Korbid Pratama di Partai Golkar. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Saat mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Sulawesi Selatan di Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan pada 8 Februari lalu 2019, Nurdin Halid kembali mengungkit soal masa lalunya: dipidana dalam kasus korupsi distribusi minyak goreng Badan Urusan Logistik (Bulog).

Nurdin mengungkapkan masalah hukum yang pernah menimpanya adalah luka masa lalu yang tidak bisa dihapus.  Namun jangan halangi seseorang jika ingin berbuat baik. “Saya memang pernah dipidana, tapi saya bukan koruptor. Dalam dakwaan saya disebutkan tak menikmati dan tak korupsi, hanya kebijakan saja yang diadili,” ujar dia menceritakan kembali masa kelamnya. 

Baca juga:  Nurdin Halid dan Nurdin Abdullah Daftar ke KPU Sulsel Besok

Pada 2007, majelis hakim kasasi Mahkamah Agung memvonis Nurdin Halid hukuman dua tahun penjara lantaran dianggap melakukan korupsi distribusi minyak goreng Bulog senilai Rp 169 miliar lebih. Putusan kasasi tersebut membatalkan vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang sebelumnya membebaskan Nurdin.

Setelah ditahan pada 18 Agustus 2004, Nurdin Halid akhirnya menghirup udara bebas pada 17 Agustus 2006.

Tahun ini pria kelahiran Watampone 17 November 1958 tersebut mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan. Dia berpasangan dengan Aziz Qahhar Mudzakkar.

Untuk Pilgub Sulawesi Selatan, Nurdin merancang visi khusus untuk menciptakan Sulawesi Selatan baru. Dia pun punya program dengan sebutan “Tri Karya”. Isinya pembangunan berbasis infrastruktur, ekonomi kerakyatan, dan membangun lapangan pekerjaan.

“Kita akui pertumbuhan ekonomi Sulsel memang meningkat, tapi itu hanya dirasakan di kota saja,” ucap Nurdin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, menurutnya, terjadi kesenjangan antara desa dan kota. Sehingga pasangan nomor urut 1 ini menginginkan Sulawesi Selatan masuk tahap industrisasi agar tercipta agrobisnis.

Nurdin memang dikenal sebagai tokoh berskala nasional  khususnya bidang koperasi, politik, dan sepak bola. Dia jatuh cinta di bidang koperasi. Tak heran jika dia sempat menjadi Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia 1999-2004.

Selain koperasi, dunia sepak bola tak lepas dari kehidupan Nurdin. Dia pernah menangani PSM Makassar musim 1995/1996. Nurdin melakukan sejumlah terobosan seperti menggaet tiga pemain bintang dari luar Sulawesi Selatan dan tiga pemain asing asal Amerika Latin, terobosan yang saat itu menjadi tabu bagi klub perserikatan seperti PSM. Dia pun berani memberi gaji dan bonus besar kepada pemain, pelatih, dan tim ofisial.

Alhasil musim pertama, PSM menembus babak semi final. Lalu musim berikutnya, melaju hingga final hingga merebut gelar juara Liga Indonesia musim 2001.

Dengan reputasinya di PSM, pada 2003-2011, Nurdin terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Namun, selama menjadi Ketua Umum PSSI, kontroversi tak lepas dari kepemimpinannya. Akibatnya, pada Maret 2011, Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Andi Alifian Mallarangeng, menyatakan pemerintah tidak mengakui lagi Nurdin Halid dan Nugraha Besoes sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PSSI. Pemerintah juga membekukan pendanaan dan bantuan semua kegiatan keolahragaan untuk PSSI sampai terbentuk pengurus baru.

Setelah tak lagi menjadi Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid pulang kampung dan sibuk sebagai Koordinator Wilayah Sulawesi Selatan Partai Golkar. Kini, Nurdin maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan bersama Aziz dengan diusung Golkar, Hanura, PKB, NasDem, dan PKPI.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

27 hari lalu

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan


Bekas Narapidana Korupsi Nurdin Halid Lolos ke Senayan

40 hari lalu

Nurdin Halid saat menghadiri pengumuman kepengurusan baru Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 22 Januari 2018. Nurdin Halid menjabat sebagai Korbid Pratama di Partai Golkar. TEMPO/Subekti.
Bekas Narapidana Korupsi Nurdin Halid Lolos ke Senayan

Nurdin Halid memperoleh suara 70.681 dari total 1.832.524 suara sah di dapil Sulawesi Selatan II.


Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

27 Agustus 2023

Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan jajaran memberikan keterangan saat konferensi pers soal Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPR RI Pemilu 2024 di Gedung KPU Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Dalam keteranganya, Total DCS DPR RI Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh KPU RI adalah sebanyak 9.925 orang bakal caleg dan rata-rata bakal caleg DPR RI perempuan mencapai angka 37,3 persen. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

Sebanyak 15 mantan narapidana kasus korupsi masuk ke DCS DPR dan DPD RI untuk Pemilu 2024.


Jokowi Bakal Lantik Menpora Dito Ariotedjo, Nurdin Halid Golkar: Anak Muda yang Visioner

3 April 2023

Dito Ariotejo ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) yang juga Ketua DPP Golkar Bid Inovasi Sosial. foto/instagram/ditoariotedjo
Jokowi Bakal Lantik Menpora Dito Ariotedjo, Nurdin Halid Golkar: Anak Muda yang Visioner

Nurdin Halid yakin Dito Ariotedjo dapat melakukan terobosan untuk peningkatan kualitas kepemudaan dan mencetak generasi muda yang handal.


Mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes Meninggal di Usia 81 Tahun

6 Februari 2023

Ketua PSSI  Nurdin Halid (tengah) didampingi oleh Ketua Badan Liga Indonesia Nirwan D Bakrie (kiri) dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes (kanan) saat pembukaan kongres ke-2 PSSI di Tabanan, Bali, (22/1). ANTARA/Edoardo
Mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes Meninggal di Usia 81 Tahun

Semasa hidupnya, Nurgaha Besoes, menjadi Sekjen PSSI dalam lima periode, termasuk dua periode di era Nurdin Halid.


Daftar Ketua Umum PSSI dari Masa ke Masa, Ada yang Pernah Dipenjara

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Daftar Ketua Umum PSSI dari Masa ke Masa, Ada yang Pernah Dipenjara

Berikut tugas serta nama-nama Ketua Umum PSSI dari awal hingga sekarang, ada Soeratin hingga Iwan Bule yang kontroversial


Baharuddin Lopa Tak Sampai Sebulan sebagai Jaksa Agung Bikin Ngeri Koruptor

27 Agustus 2022

Baharuddin Lopa di Jakarta tahun 2001. DOK/KORAN TEMPO/Bernard Chaniago
Baharuddin Lopa Tak Sampai Sebulan sebagai Jaksa Agung Bikin Ngeri Koruptor

Baharuddin Lopa Jaksa Agung RI sejak 6 Juni 2001 hingga wafatnya pada 3 Juli 2001. Lelaki asal Mandar ini pendekar hukum, berantas KKN di masanya.


Ini Alasan Nurdin Halid Ajak Ganjar Jadi Calon Wakil Presiden Dampingi Airlangga

15 November 2021

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) berbincang dengan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (kiri) saat berkunjung di kawasan Makam Presiden Soekarno, Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu 24 Oktober 2021. Ganjar Pranowo berkunjung di kawasan Makam Presiden Soekarno untuk berziarah, usai mengunjungi pusat budidaya bunga anggrek di kawasan lereng Gunung Arjuna. ANTARA FOTO/Irfan Anshori
Ini Alasan Nurdin Halid Ajak Ganjar Jadi Calon Wakil Presiden Dampingi Airlangga

Nurdin melihat Ganjar mempunyai pendukung dari basis akar rumput yang telah siap jadi relawan


Nurdin Halid Sebut Upaya Usung Ganjar Pranowo Bukan Sikap Resmi Golkar

14 November 2021

Ketua Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid, memimpin Rapat Pleno Munaslub di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, 6 Mei 2016. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Nurdin Halid Sebut Upaya Usung Ganjar Pranowo Bukan Sikap Resmi Golkar

Wakil Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid, menyatakan wacana mengusung Ganjar Pranowo bukan sikap resmi partai.


Bantah Sekjen PDIP, Nurdin Halid: Golkar Tak Pernah Kekurangan Kader

14 November 2021

Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyampaikan pidato di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 7 Mei 2016. Nurdin Halin mendoaakan agar Setya Novanto cepat sembuh dan masalahnya cepat selesai, dan menghimbau Novanto untuk taat hukum, dan ikuti prosedur hukum. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Bantah Sekjen PDIP, Nurdin Halid: Golkar Tak Pernah Kekurangan Kader

Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid mengatakan wacana mengajak Ganjar Pranowo jadi Cawapres bukan sikap partai.