TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, mendapat dukungan dari ratusan buruh yang bernaung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Provinsi Jawa Barat pada pilkada Jawa Barat 2018. Hal itu ditandai dengan dilakukannya deklarasi dan pembacaan pernyataan dukungan oleh Ketua Umum DPP SBSI 1992 Sunarti dan Ketua DPD SBSI Jawa Barat Adjat Sudrajat.
Adjat Sudrajat mengatakan dukungan diberikan karena serikat buruh ini menilai Deddy Mizwar memahami kondisi perburuhan di Jawa Barat. "Oleh karena itulah, kami mendukung pasangan Deddy-Dedi. Selama ini, kami kaji dan evaluasi calon mana yang tepat dan layak diberikan dukungan,” ucap Adjat melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 5 Juni 2018.
Baca: Deddy Mizwar Sebut Kader PAN dan Hanura Alihkan Dukungan
Menurut Adjat, bentuk dukungannya adalah menginstruksikan semua buruh yang tergabung dalam SBSI 1992 dan jaringannya untuk memenangkan pasangan Deddy-Dedi. "Kami akan menginstruksikan kepada semua pengurus DPC dan PK untuk mendukung sepenuhnya dan membantu pemenangan paslon nomor urut 4, Deddy-Dedi," tuturnya.
Tidak hanya itu, kata Adjat, pihaknya pun akan bekerja secara masif dengan berbagai strategi di lapangan. "Kami akan mengajak kaum buruh di Jawa Barat untuk merapatkan barisan, menjaga solidaritas, dan membuat gerakan masif, agar paslon 4 memenangi pilgub Jabar. DPD SBSI 92 juga menginstruksikan kepada anggota dan buruh untuk menjaga pilgub Jabar agar berjalan kondusif," ucapnya.
Baca: Pilkada Jawa Barat, Dedi Mulyadi Ungkap Gagasan Desa Kopi
Sementara itu, calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengapresiasi dukungan yang diberikan SBSI 1992. Ia menilai, sebulan menjelang pemilihan, bentuk dukungan dari masyarakat terus mengalir dari berbagai kelompok. "Alhamdulillah, tentunya ini sebuah berkah, hampir setiap hari, dukungan dari masyarakat terus mengalir. Bahkan mereka pun siap memenangkan Deddy-Dedi dalam pilgub Jabar ini," katanya.
Menurut Deddy, deklarasi dukungan menjelang pilkada Jawa Barat itu juga untuk menjaga komunikasi dengan kelompok buruh. Sebabnya, ucap dia, 60 persen industri ada di Jawa Barat. "Saya ingin ciptakan situasi kondusif terhadap masalah perburuhan di Jawa Barat. Kami bersepakat Jabar bisa lebih berkeadilan dan proporsional," ujarnya.