TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bawaslu Banten Didih Sudi mengatakan Pilkada serentak di Banten akan menjadi salah satu objek pemantauan lembaga innternasional. Sekitar 12 negara menyatakan akan mengirim delegasi untuk memantau Pilkada di Banten.
"Banten jadi tempat penelitian lembaga internasional. Pada Pilkada tahun ini yang jadi lokasi pemantauan yakni Kota Serang dan Kota Tangerang," kata Didih di Serang, Sabtu, 2 Juni 2018.
Baca Juga:
Baca: Golkar Gelar Silaturahmi Nasional Bahas Evaluasi Pilkada 2018
Pada Pilkada 2015, pilkada serentak di Banten juga menjadi perhatian para pemantau internasional. Contohnya delegasi dari Mesir berkunjung ke Kota Tangerang Selatan yang sedang menggelar pilkada.
Menurut Didih, pemantauan lembaga luar negeri dalam pilkada saat ini tidak bisa dihindari, apalagi di era globalisasi. Sebab di banyak negara lain, penyelenggara pemilu itu masih menjadi bagian dari pemerintah dan pemilu menjadi sumber konflik.
"Di banyak negara pemilu menjadi sumber konflik, Indonesia termasuk negara contoh karena dalam proses peralihan kekuasaan tidak menimbulkan konflik," kata Didih.
Baca: KPU Tetapkan DPT Pilkada 2018 Sebanyak 152 Juta Pemilih
Menurut Didih, sejumlah lokasi yang akan dijadikan percontohan dalam pemungutan suara misalnya di Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan Rumah Sakit (RS). Ada 10 lokasi TPS di masing-masing kabupaten/kota yang akan menjadi lokasi pemantauan, yakni di Kota Serang dan Kota Tangerang.
Adapun sejumlah negara yang sudah mengkonfirmasi untuk mengirimkan delegasi pemantau pemilu yakni, Australia, Nepal, Maladewa, Bangladesh, Swiss, Kamboja, Timor Leste, India, Thailand dan Laos. "Ini semua perlu kesiapan semua penyelenggara karena kita akan kedatangan tamu," kata Didih.