TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung pemekaran wilayah Bandung Timur. Menurut dia, hal itu akan menjadi solusi percepatan pelayanan publik di wilayah tersebut.
"Kami dukung dengan upaya politik jika saya jadi gubernur nanti," ujar Ridwan di Bandung, Kamis, 29 Maret 2018.
Baca: Timses Bantah Ridwan Kamil Kampanye Ilegal
Saat ini, wilayah Bandung Timur masuk ke daerah administrasi Kabupaten Bandung. Jarak antardesa di Bandung Timur ke pusat pemerintahan di Soreang membutuhkan waktu 3-8 jam.
Adapun wilayah yang masuk Bandung Timur, yakni Kertasari, Pacet, Ciparay, Majalaya, Ibun, Paseh, Cikancung, Nagreg, Cicalengka, Cileunyi, Cilengkrang, dan Cimenyan.
Apabila nanti terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan berniat melakukan pemekaran wilayah itu. "Masyarakat dirugikan waktu dan ongkos karena akses menuju kantor pelayanan yang jauh," ujarnya.
Menurut dia, selama ini kajian mengenai pemekaran Kabupaten Bandung Timur sudah berlangsung lama. Bahkan, dia melanjutkan, lebih dulu sebelum ada pemekaran Bandung Barat.
Baca: Janji Ridwan Kamil Atasi Banjir Bandang Cicaheum
Jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan mengatakan, pemekaran wilayah di Jawa Barat akan menjadi fokusnya. Ia mengatakan Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk 40 juta jiwa, namun memiliki 38 wilayah administrasi. Sementara itu, dia membandingkan, Jawa Barat dengan jumlah penduduk 46 juta jiwa hanya memiliki 27 wilayah administrasi otonom.
"Sehingga di sana (Jatim) lebih sejahtera karena uang dari pusat berbanding lurus dengan jumlah daerah," katanya.
Tak hanya Bandung Timur, menurut Ridwan, wilayah lainnya di Jawa Barat juga perlu dilakukan pemekaran. Alasannya, banyak daerah di Jawa Barat yang masyarakatnya kesulitan mengakses pelayanan publik karena jauhnya kantor pemerintahan dari desanya.
Karena itu, Ridwan Kamil akan memperjuangkan 10 hingga 12 daerah baru untuk dimekarkan menjadi kabupaten baru di Jawa Barat. Wilayah yang masuk rencana pemekaran itu antara lain di Jabar bagian selatan, Bogor selatan, Bogor timur, Sukabumi selatan, Cianjur selatan, Garut selatan, Tasikmalaya dan Cirebon.
"Idealnya satu juta lebih penduduk berada di satu wilayah administrasi. Kasihan rakyatnya dengan pola sentralisasi yang besar dan gemuk," kata Ridwan Kamil.