TEMPO.CO, Lumajang - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengklaim baru 33 persen masyarakat Jawa Timur yang mengetahui Pilgub Jatim digelar pada 27 Juni 2018. "Jadi sisanya yakni 67 persen belum tahu bahwa 27 Juni 2018 akan ada pilgub," kata Khofifah di hadapan ratusan relawan Khofifah - Emil yang memadati Gedung Guru di Lumajang, Sabtu siang, 10 Februari 2018.
Kedatangan Khofifah di Lumajang itu dalam rangka Pendidikan dan Latihan Relawan Khofifah - Emil Segmen Kiai dan Santri. Dalam pertemuan tersebut, Khofifah membagi-bagikan sejumlah atribut seperti stiker, kaos serta kalender kepada perwakilan relawan sembari berpesan untuk memasangnya di warung-warung, pasar atau toko-toko atau dimanapun relawan berkesempatan memasangnya.
Baca juga: Khofifah Andalkan Pasangannya Rebut Suara Milenial di Pilkada
"Pemasangan itu sekaligus untuk mensosialisasikan bahwa akan ada pemilihan gubernur yang pelaksanaannya pada 27 Juni 2018," katanya.
Khofifah berpesan kepada relawan untuk mendistribusikan kalender yang bergambar Khofifah dan Emil itu. Sementara itu, Khofifah menganggap Lumajang sebagai daerah yang penting untuk diberikan motivasi terhadap para relawannya.
Dia berharap relawan yang mendapat pendidikan dan pelatihan ini akan menjadi ujung tombak Khofifah - Emil di Lumajang. Ini bagian dari penyemangat daerah lain termasuk tetangga kiri dan kanan. Karena di Kabupaten Probolinggo, dua kali saya menang dan begitu pula dengan Kabupaten Jember, dua kali pula menang," katanya.
Khofifah Indar Parawansa menyebut dua hal yakni partai pengusung dan gerakan relawan yang menjadi strategi pemenangan. "Gerakan relawan ini, saya bisa memonitor dengan hasil survei. Mungkin di antara relawan ada yang bergerak terbuka dan tertutup. Namun, saya bisa menghitung bagaimana sinergitas antara partai pendukung, relawan, dan elemen yang lain," katanya.