TEMPO.CO, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat menurunkan sekitar 11 ribu lebih Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit). Kegiatan ini mulai 20 Januari hingga 20 Februari 2018.
"Hari ini kami melaksanakan apel PPDP coklit serentak nasional yang dipusatkan di Jalan Rahadi Oesman atau di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak," kata Ketua KPU Provinsi Kalbar, Umi Rifdiyawaty di Pontianak, Sabtu, 20 Januari 2018.
Baca juga: Jumlah Calon Tunggal Pilkada 2018 Berkurang Jadi 12 Daerah
Ia menjelaskan, coklit serentak diselenggarakan untuk mendata pemilih untuk penyelenggaraan Pilkada serentak 2018, termasuk pemilihan gubernur dan pemilihan bupati di empat kabupaten, yakni di Mempawah, Sanggau, Kubu Raya, Kayong Utara, serta pemilihan wali kota Pontianak.
KPU Kalbar menargetkan minimal satu petugas PPDP bisa melakukan coklit lima rumah dalam sehari. Sehingga dengan waktu yang ada bisa selesai dalam melaksanakan tugas.
Ketua KPU Kota Pontianak Sujadi mengatakan, ada sekitar 1.453 PPDP yang melakukan pencoklitan di Kota Pontianak, yang tersebar di enam kecamatan.
Baca juga: KPU Sumut Masih Tunggu Perbaikan Ijazah Sihar Sitorus
Sementara itu, Komisioner KPU Pusat Viryan Aziz mengatakan, gerakan coklit nasional dilakukan secara serentak di tujuh provinsi, yakni Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumatera Utara. Petugas yang terlibat sebanyak 400 ribu PPDP.
"Tugasnya PPDP tersebut, yakni mendata pemilih, baik pemilih tetap maupun pemilih pemula," kata Viryan. Dia berharap dengan coklit nasional ini, maka kerja PPDP lebih baik lagi. "Apalagi kegiatannya lebih awal, sehingga lebih cukup untuk mendata pemilih yang belum terdata," ujar Viryan.