TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Survey dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, mengatakan meskipun calon gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berasal dari kalangan militer, Edy tetap memiliki dukungan yang cukup banyak untuk bersaing dengan calon inkumben, Tengku Erry Nuradi. Igor menilai masyarakat masih menganggap calon gubernur dari kalangan militer cenderung tidak bombastis dalam berucap.
Hal itu juga yang membuat kalangan pemilih muslim merasa nyaman dengan sosok calon dari militer. "Kalau boleh saya contohkan, kenapa Gatot Nurmantyo mendapat tempat di masyarakat karena dia sangat tidak bombastis dalam berucap. Pemilih muslim yang potensial merasa nyaman dengan perilaku Gatot," kata Igor kepada Tempo pada Kamis, 4 Januari 2017.
Baca: Edy Rahmayadi Sebut Tak Ada Lagi Alasan Orang Mengkritiknya
Selain itu, menurut Igor, figur militer masih dinilai sebagai contoh kepemimpinan yang baik. “Kalau partai politik itu kan stagnan kaderisasi. Ada semacam mekanisme yang baik di institusi militer dan publik bisa melihat. Bisa melahirkan sumber kepemimpinan nasional,” kata dia.
Hasil survei SPIN menyatakan bahwa Tengku Ery Nuradi memiliki tingkat popularitas tertinggi sebagai calon gubernur dengan persentase 93,56 persen. Lalu disusul Edy Rahmayadi 74,96 persen, dan Gus Irawan Pasaribu 65,89 persen.
Baca: Cerita Megawati Tunjuk Djarot Saiful untuk Pilgub Sumut
Sementara itu, kata Igor, ketika responden ditanya siapakah calon gubernur yang paling disukai hari ini, nama Tengku Erry Nuradi mendapat porsi 44,70 persen, diikuti Edy Rahmayadi 19,34 persen, dan Gus Irawan Pasaribu 9,23 persen.
Dari hasil survei tersebut, Tengku Erry Nuradi dan Edy Rahmayadi diprediksi akan bersaing ketat untuk memperebutkan suara pemilih di pilgub Sumut 2018. Menurut Igor, calon inkumben memiliki kemungkinan hampir 50 persen untuk bisa lolos. Namun, ada kemungkinan sekitar 30 sampai 40 persen petahana bisa dikalahkan. “Itu triknya ada di konsultan politik, tim pemenangan dan pilihan isu,” kata dia.
Selain calon, survei ini memotret mengenai elektabilitas partai politik di Sumatera Utara. Partai Golkar masih berada di peringkat teratas dengan 14,23 persen. Diikuti PDIP sebesar 12,76 persen, Gerindra sebesar 10,54 persen, Partai Demokrat 6,9 persen, PKS 3,13 persen, Nasdem 2,98 persen, PPP 2,6 persen, PAN 2,4 persen, Perindo 1,23 persen, PKB 1,03 persen, Partai Solidaritas Indonesia 0,93 persen, Hanura 0,72 persen dan belum memutuskan 39,65 persen, serta Golput 0,9 persen.
Survei SPIN dilaksanakan pada 11 – 23 Desember 2017 dengan wawancara tatap muka dengan 1.262 responden. Survei menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin of errorr 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.