TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Laboratorium Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Faza Dora Nailufar, menyarankan agar Yenny Wahid yang akan diusung koalisi Partai Gerindra, PKS, dan PAN di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur memilih pendamping yang tepat untuk mendongkrak suaranya. Fasa mengatakan pendamping Yenny tidak harus dari kubu nasionalis seperti yang dilakukan dua calon pesaingnya, Saifullah Yusuf-Azwar Anas dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
"Kalau berani, nggak usah menampilkan wakil dari nasionalis. Bisa juga religius-religius." Dengan begitu, pasangan ini bisa membuat tagline yang berbeda dengan calon lain. Misalnya Jawa Timur Santri atau Jawa Timur Religus.
Baca:
Alasan Gerindra Pertimbangkan Yenny Wahid di ... Pilgub Jatim, Emil Dardak Bicara Kedekatannya dengan Yenny Wahid ...
Gerindra, PAN, dan PKS Partai dikabarkan segera membentuk poros baru mengusung Yenny Wahid sebagai calon gubernur Jawa Timur. Hal itu ditegaskan Ketua Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta. Jika koalisi ini jadi mengusung Yenny, tiga poros trah pendiri Nahdlatul Ulama akan bersaing di Jawa Timur.
Sejauh ini, calon pendamping Yenny yang digadang-gadang adalah kader Partai Amanat Nasional Suyoto, Bupati Bojonegoro. Menurut Faza, Suyoto bagus secara kinerja tapi popularitasnya masih rendah dibanding dua bakal calon wakil gubernur lainnya, Emil dan Azwar Anas.
Fazamemprediksi peluang masing-masing calon, yang semuanya memperebutkan suara warga Nahdliyin, di Pilkada Jawa Timur sama-sama besar. Pasalnya, suara NU tidak seragam.
Baca juga: Yenny Wahid Digadang Maju, Nasdem: Pilgub ...
Di struktural NU, suara lebih condong ke Saifullah, sedangkan secara kultural ke Khofifah. Dengan majunya Yenny, akan membuat suara NU di Pilkada Jawa Timur terpecah.
NU didirikan oleh tiga orang: KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Syamsuri, dan KH Wahab Chasbullah. Hasyim Asy’ari dan Bisri Syamsuri berbesanan. Yenny cicit Hasyim Asy’ari, sedangkan Saifullah cicit Bisri Syamsuri. Adapun pendukung kuat Khofifah, Salahuddin Wahid alias Gus Solah adalah saudara kandung Gus Dur, cucu Hasyim Asy’ari.