TEMPO.CO, Semarang - Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra Ferry Juliantono terus menggenjot elektabilitas dan popularitasnya untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah atau pilgub Jateng 2018. Menyambangi Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah, Ferry mengaku mendapatkan restu untuk bersosialisai dengan warga Muhammadiyah.
"Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Jawa Tengah memang butuh pemimpin baru. Angka kemiskinan makin tinggi, lapangan pekerjaan sangat sulit didapatkan. Angka pengangguran terbuka kian melejit, petani dan nelayan menjerit. Ini yang akan kita prioritaskan jika saya diberi mandat menjadi pelayan masyarakat Jawa Tengah,” katanya, Senin, 13 November 2017.
Baca: Pilgub Jateng, Ferry Juliantono: Mboten Kemlinthi ning Mrantasi
Ferry mengaku, belum lama ini, dia telah bertemu dengan Ketua DPW Muhammadiyah Jawa Tengah M. Tafsir. Menurut dia, Tafsir menasihatinya untuk melakukan terobosan baru bagi pembangunan di sektor industri tanpa merusak lingkungan. Karena itu, Ferry menawarkan program pengentasan kemiskinan dan iklim investasi yang kondusif untuk kemajuan ekonomi Jawa Tengah, mirip dengan program Muhammadiyah.
Selama empat bulan terakhir, Ferry mengaku terus melakukan konsolidasi dengan DPC Gerindra di Jawa Tengah. Hal dia lakukan sesuai dengan amanat Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto, bahwa siapa saja yang maju melalui partai burung garuda tersebut harus turun bersosialisasi.
Ferry juga mengaku telah berkonsultasi dengan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Abdul Wachid. Dalam pertemuan itu, ia melaporkan kegiatannya selama ini, termasuk mengenai sosialisasi dengan warga.
Baca juga: Pilgub Jateng 2018, Ganjar: Kita Sedang Tidak Rebutan Tumpeng
“Alhamdulillah saya menyampaikan kepada Pak Wachid kegiatan yang sudah saya lakukan selama melakukan sosialisasi di Jawa Tengah. Dari perjalanan itu, warga yang saya temui dengan tegas menyatakan Jawa Tengah perlu pemimpin baru,” ujarnya.
Dalam beberapa kesempatan, Ferry Juliantono juga mengungkapkan alasannya ingin maju dalam pilgub Jateng 2018. Menurut dia, banyak kebijakan pemimpin Jawa Tengah saat ini yang tidak berpihak kepada wong cilik. Ia menilai hal itulah yang menyebabkan kemiskinan di Jawa Tengah kian besar.