TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat (DPP-PD) akan memutuskan nama calon-calon yang akan diusung pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Wakil Ketua Umum DPP PD Syarif Hasan mengatakan nama calon-calon yang akan diputuskan memiliki potensi untuk menjadi pemenang. "Sebelum diputuskan PD sekali lagi melakukan evaluasi terakhir. Insya Allah minggu depan, dan akhir bulan sudah bisa diumumkan," kata Syarif.
Syarif menyebutkan ada tiga nama yang sudah masuk menjadi kandidat yang diusung pada Pilgub Jabar yakni Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Ridwan Kamil. "Sebenarnya Dede Yusuf punya elektabilitas ketiga. Tapi dalam penjelasannya pada DPP, Dede mengatakan ingin fokus di DPR RI. Dan lebih memilih di DPR daripada Jabar," katanya.
Baca juga: Presiden PKS dan Prabowo Bahas Pilgub Jabar Hari Ini
Syarif mengatakan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tertinggi, tetapi masih dalam batas "margin error" dengan Deddy Mizwar. Hal ini membuat Demokrat perlu mengevaluasi secara cermat.
"Dari ketiga nama ini Partai Demokrat sedang membahas, apakah akan ada calon baru, sedang kami komunikasikan," katanya.
Syarif menyebutkan Partai Demokrat juga mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan partai manapun. Untuk kursi wakil gubernur pihaknya belum mempersiapkan, perlu ada pembicaraan lagi dengan calon nomor satu.
Baca juga: Pilgub Jabar, Golkar Segera Deklarasikan Ridwan Kamil-Daniel
"Karena harus cocok dengan nomor satu, jangan sampai begitu menang pecah kongsi," kata Syarif.
Partai Demokrat memiliki target untuk mengembalikan elektabilitas partai seperti tahun 2009 sebagai partai paling besar. Untuk meningkatkan itu, kader diberitanggungjawab mengembalikan elektabilitas partai menjadi 15 persen.
"Hasil survei ada yang menyebutkan elektabilitas Demokrat 5,3 persen, 6 persen dan 8 persen. Untuk sukseskan Pilpres 2019 kita targetkan 15 persen," kata Syarif.
Menurutnya salah satu amunisi pemicu semangat 2019 mendatang adalah situasi politik yang dialami Partai Demokrat berbeda pada 2014 lalu. Salah satu kelemahannya Demokrat tidak memiliki calon presiden.
"Tahun 2019 Partai Demokrat punya calon presiden dan wakil presiden. Ini berarti Demorkat punya amunisi baru, semangat baru, semangat anak muda, berjiwa muda," kata Syarif.