Surat Suara Kurang, Bawaslu DKI Minta Jangan Dianggap Sepele

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 30 April 2017 07:34 WIB

Rapat pleno KPU DKI Jakarta soal rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu 29 April 2017.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu, Mimah Susanti, mengatakan masalah administrasi yang masih terjadi pada putaran dua Pilkada DKI Jakarta tidak bisa dianggap sepele. Menurut Mimah, kasus kurangnya kertas suara di beberapa TPS perlu menjadi catatan KPU DKI agar tidak terulang di masa mendatang.

"Ini juga menjadi catatan Bawaslu bahwa problem administrasi tidak bisa dianggap sepele ya karena dari awal surat suara itu disortir, dimasukkan ke amplop tertutup itu sudah melalui proses pengawasan dan seleksi ketat oleh penyelenggara. Tapi faktanya(Surat suara kurang) terjadi pada hari. Ini menjadi catatan ke depan," kata Mimah di Hotel Arya Duta, Ahad, 30 April 2017 dini hari.


Baca:
Saksi Ahok-Djarot Tolak Tandatangan Rekapitulasi Pilkada DKI


Terkait dengan laporan tim Pasangan Calon nomor 2 soal kurangnya kertas suara itu, Mimah mengaku menunggu data resmi dan fakta yang dimiliki tim itu. Kendati demikian, pihaknya sudah sempat menanyakan hal tersebut kepada KPUD DKI.

"Sudah disampaikan ke KPU DKI Jakarta an itu sudah dijawab oleh KPU DKI Jakarta. kita sudah sampaikan secara resmi, dan KPU juga sudah mengakui adaya kekurangan surat suara itu," ujarnya.


Baca: Rekapitulasi KPU DKI, Anies-Sandi Menang Telak Atas Ahok-Djarot

Mimah pun menjelaskan contoh kasus yang terjadi di TPS 43 Kelapa Gading. Di sana, kata Mimah, tercatat 777 surat suara pada manifest dan berita acara pengiriman surat suara, namun faktanya, surat suara yang diterima hanyalah 752 surat suara. Oleh karena itu, mimah meminta hal itu dicatat di formulir c1 KWK.

"Jadi enggak boleh dicatat berdasarkan manifest atau berita acara yang diterima, nant data dari paslon dua akan dikroscek ke C1 di masing-masing TPS," kata dia lagi.

Ditanya soal kemungkinan adanya pemungutan suara ulang atau penghitungan suara ulang, Mimah mengaku hal itu tidak bisa sembarangan ditentukan, melainkan memiliki prosedur tersendiri. Sebab, penghitungan suara kini telah sampai di tahap KPU Provinsi.

"Pleno sudah di provinsi, jadi hal itu ada di tangan timses. Apakah akan mengajukan ke MK atau bagaimana. Kalau iya, kami tungu bukti yang akan diberikan. Tapi syarat penghitungan ulang atau pemungutan suara ulang tetap harus mengacu UU No 10 tahun 2016," katanya.

INGE KLARA SAFITRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya