Saksi Ahok-Djarot Tolak Tandatangan Rekapitulasi Pilkada DKI

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 30 April 2017 06:40 WIB

Rapat pleno KPU DKI Jakarta soal rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu 29 April 2017.

TEMPO.CO, Jakarta - Saksi pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menolak menandatangani hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Kepala Daerah 2017. Anggota tim saksi, Candra Irawan, mengatakan penolakan tersebut lantaran banyak kesalahan yang dilakukan penyelenggaraan pilkada. “Banyak catatan penyelenggaraan yang masih di luar ketentuan,” kata Candrasetelah setelah rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu 29 April 2017. Meski menolak, kata dia, timnya menerima hasil penghitungan dengan sejumlah catatan.

Selama proses rekapitulasi di lima kota dan satu kabupaten, Candra dan tim saksi Ahok-Djarot banyak mempersoalkan adanya ketidaksesuaian jumlah surat suara. Ia mengklaim saksi dari pihaknya mendapati adanya TPS yang kekurangan surat suara. “Sementara di TPS lain ada yang kelebihan surat suara,” kata dia.

Baca: Anies: Mari Jadi Pemenang yang Mengayomi, Membawa Suasana Sejuk

Selain itu, ia mencontohkan kurangnya formulir C6 untuk pemberitahuan kepada pemilih dan formulir C2 untuk catatan khusus mengenai keberatan dan kejadian khusus selama pemungutan suara. Formulir C2 ini, kata dia, tidak diberikan kepada setiap saksi. “Meski tidak ada pelanggaran, harus diserahkan ke saksi,” katanya.

Ia pun mempersoalkan distribusi surat suara yang tidak pas. Menurut dia, jumlah surat suara harus sesuai dengan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap ditambah 2,5 persen dari DPT. “Kami tidak puas dengan penyelenggaraan. Ini harus diperbaiki,” kata dia. Berbeda dengan tim saksi Basuki-Djarot, tim saksi Anies—Sandi tak banyak mengeluarkan koreksi atas pleno tersebut.

KPU DKI Jakarta menyelesaikan tahapan rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dipastikan mengungguli Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Basuki-Djarot mendapatkan 2.350.366 suara atau 42,04 persen. Pasangan Anies-Sandi mendapatkan 3.240.987 atau 57,96 persen. Total suara sah mencapai 5.591.353.

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, menilai penolakan tandatangan keputusan rekapitulasi tak berpengaruh pada keabsahan rekapituasi. “Ini tidak ditentukan oleh apakah saksi menandatangani atau tidak,” ujar Sumarno. KPU, kata dia, menghormati keputusan itu karena itu hak setiap saksi.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya