Lawan Ahok, Warga Pasar Ikan Kembali Dirikan Bangunan Liar  

Reporter

Jumat, 28 April 2017 01:47 WIB

Alat berat Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terparkir di Jalan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, 4 April 2016. Keberadaan enam alat berat ini membuat penghuni Pasar Ikan dan Kampung Akuarium takut terkait rencana penertiban bangunan di wilayah ini. Tempo/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, terus melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pasca-kemenangan Gubernur DKI terpilih versi hitung cepat, Anies Baswedan, warga setempat makin gencar mendirikan bangunan liar di wilayah tersebut.

Camat Penjaringan Mohammad Andri mengatakan jumlah bangunan liar yang berdiri di wilayah itu mencapai puluhan. "Iya, ada 90 bangunan semi-permanen," ujar Andri kepada Tempo, Kamis, 27 April 2017.

Pasar Ikan dan Kampung Akuarium sebelumnya telah digusur oleh Ahok pada April 2016 untuk direvitalisasi menjadi kawasan wisata bahari bertaraf internasional. Saat mau digusur, masyarakat melakukan perlawanan dengan mengerahkan massa. Mereka juga ogah menempati rumah susun yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI dan memilih tinggal di perahu atau tenda darurat yang diberikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Baca: Ini Alasan Warga Pasar Ikan Enggan Pindah

Menurut Andri, beberapa bangunan liar sempat dia hentikan pembangunannya. Namun bangunan seperti bedeng dan rumah semi-permanen kembali berdiri. Bahkan, saat Tempo mengunjungi Pasar Ikan kemarin, ada rumah permanen yang sedang dibangun dengan ukuran 3x8 meter. Rumah itu dibangun dengan bata hebel putih. Di sekitarnya berdiri bedeng dan rumah semi-permanen.

Roman, 27 tahun, mengatakan sedang membantu membangun rumah milik tetangganya, Yanto. Rumah itu dia bangun sejak Senin lalu. Dia tak takut bangunan akan dirobohkan lagi oleh Ahok karena pemerintahan Ahok bakal digantikan Anies. "Ini dari hebel. Sekarang enggak takut lagi dirobohin, kan Gubernurnya Pak Anies, mau menata," katanya.

Simak: Ahok Akan Tetap Bongkar Bangunan Liar di Pasar Ikan

Roman sehari-hari bekerja sebagai kuli serabutan. Dia berkeinginan memiliki rumah permanen juga. Saat ini dia hanya mempunyai bedeng yang berukuran 3x3 meter. Dia berharap pemerintahan Anies nanti membuat hidupnya membaik.

Adi Riyanto, 57 tahun, juga meyakini Ahok tak akan berani membongkar rumah-rumah yang telah didirikan. Sebab, kata dia, saat ini proses gugatan class action masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Teddy Kusnendi, 58 tahun, mengatakan, saat kampanye, Anies sempat berjanji untuk membangun kampung deret atau kampung susun. Dia ingin itu dapat terwujud. Dia mengaku telah memberikan rancangan desain kepada tim Anies. "Pak Anies bilang akan usahakan untuk membangun kembali kampung ini," ujar Teddy.

Anies mengatakan akan membahas rencana itu lagi dengan warga Pasar Ikan dan Kampung Akuarium. Menurut dia, yang terpenting adalah mereka mendapat keadilan. "Nanti kami lihat kasus ya. Yang jelas warga Akuarium mendapat keadilan," katanya.

Politikus Gerindra, Syarif, mengatakan Anies akan menampung semua usul dari berbagai pihak. Menurut dia, usul lain selain membuat kampung deret adalah membangun rusun terdekat dan menggratiskan biaya sewa selama dua tahun.

Selama dua tahun itu, kata Syarif, warga Pasar Ikan akan diberikan pelatihan One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OC). "Setelah dua tahun dan punya penghasilan, baru mereka bisa bayar sewa," ujarnya.

Selain itu, kata Syarif, usul lain yang masih ditampung saat ini adalah membuat kawasan superblok di lahan seluas 8-12 hektare itu. "Di situ menjadi kawasan multifungsi, dibangun sarana pendidikan, kesehatan, pasar," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mengambil langkah tegas terkait dengan bangunan liar yang kembali didirikan. Dia menyatakan akan melakukan pembongkaran sampai masa tugasnya sebagai gubernur berakhir pada Oktober 2017. "Kami akan bongkar," ucapnya.

Ahok mengklaim program revitalisasi hingga kini masih berjalan. Kenyataan di lapangan, pembangunan revitalisasi mangkrak. Ia mengaku sedang menunggu kajian cagar budaya. "Kami enggak mau sembarangan kerja," ujarnya.

Teddy Cs mengaku akan melawan jika Ahok membongkar rumah-rumah mereka lagi. "Lawan," katanya.

DEVY ERNIS


Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

17 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

26 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

28 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

37 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

39 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

41 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

41 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya