Rhenald Kasali: Ahok-Djarot Kalah oleh Lawan yang Tak Kelihatan

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 24 April 2017 15:07 WIB

Rhenald Kasali. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Bekasi - Akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali mengatakan, apa yang dikhawatirkan dirinya terhadap kemungkinan tumbangnya calon inkumben Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thajaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, terjadi.


Ahok kalah dalam hitung cepat atas lawannya Anis Baswedan-Sandiaga Uno. "Partai politik itu (sekarang) discruptif," kata Rhenald usai melaunching bukunya, Discruption, di Rumah Perubahan, Bekasi, Ahad, 23 April 2017.


Baca: Anies-Sandi Akan Jual Saham DKI di Perusahaan Bir


Rhenald mencontohkan, kemenangan Joko Widodo dalam pemilihan Presiden 2014, bukan faktor partai politik, akan tetapi karena relawan Jokowi. "Sekarang terjadi lagi (Ahok-Djarot kalah. Sudah ada Teman Ahok, masuk partai, katanya disuruh, apa akibatnya?" kata Rhenald.

Berdasarkan data hasil real count KPU DKI Jakarta, Ahok-Djarot memperoleh suara 2.351.438 suara atau 42,05 persen, sedangkan Anies-Sandi memperoleh 3.240.379 suara atau 57,95 persen. Adapun suara sah 5.591.817.

Menurut Rhenald, Ahok melawan lawan-lawan yang tak kelihatan. Sedangkan menghadapi lawan-lawan tak kelihatan, tidak mudah. "Siapa itu lawan tak kelihatan? media yang bukan teman-teman (media mainstrem)," ujar Rhenald.

Lawan yang tak kelihatan itu, ujar Rhenald, adalah semua orang orang menjadi media, menulis sendiri, dan menjadi wartawan, lalu menyebarkan berita itu lewat medianya masing-masing. "Itu lawan-lawan tak kelihatan," ujar Founder Rumah Perubahan ini.

Rhenald mencontohkan Donald Trump, yang awalnya diprediksi banyak orang akan kalah dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat, namun, hasil berkata lain, Donald Trump menang. "Donald Trump punya pasukan yang diciptakan sendiri, itu ada di luar Amerika, di salah satu negara, kemenangan bukan karena faktor partai," kata Rhenald.

Karena itu, dalam bukunya yang setebal 497 halaman tersebut Rhenald menjelaskan tentang bahwa perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. "Sebagai ilmuan saya harus memberikan arahan kepada bangsa, agar tidak terkejut dan tahu penyebabnya. Kalau tahu penyebabnya, kita bisa tahu mengantisipasi," ujar Rhenald.

Selain politik, kata dia, dunia bisnis juga mengalami keterpurukan serupa. Sebagai contoh, perusaan taksi sekelas Blue Bird tiba-tiba melaporkan penurunan penjualannya. Tak ada catatan kemana konsumen mereka. "Kalau dulu penyebabnya kelihatan Blue Bird turun karena ada talso Ekspress," kata Rhenald.

Namun, ujar Rhenald, saat ini berbeda, lawanmua tak kehilatan. Lawan itu muncul tanpa merek, tanpa pelat kuning, orang turun tak ada yang ada membayar. Mereka adalah taksi online. "Masih banyak lagi contohnya, perbankan, hotel, dan lainnya," ucap Rhenald.


Baca juga: Kalah di Pilkada DKI, Tagar AhokForBali1 Jadi Trending Topic

Karena itu, menurut Rhenald, hasil sekolah 20 tahun yang lalu tak bisa digunakan pada hari ini. Sebab, kalau ilmu-ilmu lawas itu digunakan, maka akan bertanding melawan ilmu masa depan yang dipakai hari ini. "(Ilmu masa depan) harganya lebih murah, mudah akses, dan berdampak penghancuran," ujar Rhenald.

ADI WARSONO

Advertising
Advertising

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

59 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya