Denny JA: Ahok Kalah karena Faktor Prabowo dan Blunder Sembako  

Reporter

Kamis, 20 April 2017 08:02 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah), Sandiaga Uno (kanan) menyampaikan keterangan pers mengenai hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di DPP Partai Gerindra, Jakarta, 19 April 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan pemilik Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menganalisis tiga faktor penyebab kalahnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama-Djarot Saiful dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.



LSI Denny JA mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang diselenggarakan Rabu, 19 April 2017. Yakni pasangan Basuki (Ahok)–Djarot mendapat 42,33 persen dan Anies–Sandiaga (57,67 persen).



Baca juga:


Advertising
Advertising


Ahok-Djarot Kalah Pilkada DKI, Ini Analisis Pakar Statistik
Peneliti LIPI: Suara Pendukung Agus-Sylvi Berlabuh ke Anies-Sandi

Kekalahan Ahok-Djarot di Luar Perkiraan Tim Sukses



Sejumlah lembaga survei lain juga mencatat kemenangan pasangan Anies-Sandi. Polmark Indonesia mencatat Basuki-Djarot meraih 42,43 persen dan Anies–Sandiaga: 57,57 persen.



Indikator mencatat Basuki–Djarot (42,11 persen) dan Anies–Sandiaga (57,89 persen), SMRC mencatat Basuki–Djarot (41,94 persen) dan Anies–Sandiaga (58,06 persen).



Pada Pilkada DKI Jakarta putaran pertama yang digelar 15 Februari 2017, pasangan Agus – Sylvi mendapatkan suara 937.950 dengan presentasi 17,02 %, pasangan Ahok- Djarot memperoleh 2.364577 dengan presentase 42,99 %, sedangkan pasangan nomor urut 3 Anies –Sandi memperoleh 2.197.33 dengan presentase 39,95 %.



“Dua penyebab kekalahan Ahok-Djarot yaitu blunder sembako dan faktor Prabowo Subianto,” kata Denny JA dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, 19April 2017.

Menurut Denny, pembagian sembako begitu masif dilakukan tim sukses pasangan Ahok-Djarot. Denny menilai masyarakat tidak merespon sembako yang dibagikan itu untuk disenangi.



“Ini blunder elektoral yang menyalahi aturan sehingga banyak mendatangkan pemilih tapi lebih banyak juga yang tidak menyukainya,” katanya.

Faktor kedua, sosok Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra. Denny menjelaskan sosok Prabowo mampu memberikan nilai tambah bagi pasangan Anies-Sandi dalam hal kebangsaan. Selama masa kampanye, Denny melihat sosok Prabowo begitu kuat memberikan dukungan kebangsaan terhadap pasangan Anies - Sandi.



Denny menjelaskan faktor penyebab lainnya adalah keinginan pemilih untuk mengganti gubernur inkumben. Menurutnya, pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu merupakan penistaan agama, sehingga pemilih juga tidak ingin dipimpin Gubernur yang menjadi tersangka.

Prabowo Subianto menilai bahwa rakyat Jakarta itu luar biasa. Ia mengaku makin percaya bahwa rakyat memiliki pendirian teguh meski hendak disogok dengan uang dan sembako.



"Ini memberi harapan pada kami," kata Prabowo dalam pidatonya di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu, 19 April 2017.

Prabowo mengaku diminta untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah menyumbangkan sembako kepada warga Jakarta, selama putaran kedua Pilkada DKI 2017.



"Jangan bosan (kasih sembako). Jangan hanya untuk pilkada dong. Bagi sembako terus," kata dia diiringi tawa para relawan pendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Dalam satu pekan terakhir menjelang pencoblosan, tim Anies-Sandi menemukan pembagian sembako yang diduga terkait Pilkada DKI di banyak tempat. Menurut kuasa hukum tim Anies-Sandi, Yupen Hadi penyebaran sembako ini dilakukan masif di seluruh wilayah Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.

Berdasarkan pemantauan tim Anies-Sandi di lapangan, Yupen mengatakan ada dua pola yang digunakan. Yang pertama adalah pembagian sembako dengan kupon Rp 5000 yang ditukar dengan sembako berisi mie instan, beras, gula, dan minyak goreng. Ada juga pola tanpa kupon dibagikan langsung di setiap titik yang ada di DKI Jakarta.



Simak juga: Panwas Sita Sembako, Jimly: Pasangan Calon Bisa Didiskualifikasi



Menurut Yupen hasil pemantauan oleh timnya, hal ini terjadi di Jakarta Utara yakni di daerah Cilincing dan Kali Baru. Ada temuan juga di Jakarta Timur seperti Kampung Melayu, kawasan Lubang Buaya, Klender, Rawangun, dan Cimanggis. Untuk Jakarta Barat ada temuan di Cengkareng. Jakarta Selatan ada penemuan di Kebayoran Lama.

Yupen juga mengatakan ada fasilitas negara yang diduga digunakan untuk menyimpan logistik yang didistribusikan itu. Rumah dinas negara itu menurut Yupen ada di kompleks DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan.

MURDINSAH | FRISKI RIANA| UWD


Video Terkait:
TPS Unik Pilkada DKI Ini Penuh Hiasan Janur
Pilkada Jakarta, Tujuh Tahanan KPK Pilih Cagub Nomor Tiga

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

LSI Denny JA: Duet dengan Airlangga Buat Prabowo Unggul

15 Agustus 2023

LSI Denny JA: Duet dengan Airlangga Buat Prabowo Unggul

Elektabilitas Prabowo menduduki peringkat pertama dengan 38,2 persen.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anies Baswedan Stagnan, Demokrat: Seperti Maraton

20 Mei 2023

Elektabilitas Anies Baswedan Stagnan, Demokrat: Seperti Maraton

Demokrat tak khawatir dengan elektabilitas Anies Baswedan yang dinilai stagnan. Analogikan Pilpres 2024 seperti lari maraton.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul di Masyarakat Kecil, Anies Baswedan Dipilih Orang Berpendidikan Tinggi

19 Mei 2023

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul di Masyarakat Kecil, Anies Baswedan Dipilih Orang Berpendidikan Tinggi

Ganjar Pranowo disebut unggul pada kategori masyarakat berpendapatan kecil dan berpendidikan menengah.

Baca Selengkapnya

LSI Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun, Tak Hanya Soal Piala Dunia U-20

19 Mei 2023

LSI Ungkap Penyebab Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun, Tak Hanya Soal Piala Dunia U-20

LSI menyatakan ada tiga faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar Pranowo turun dalam dua bulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya