Pasangan calon gubernur Ahok-Djarot saat memberikan keterangan pers di Jakarta, 19 April 2017. Ahok-Djarot Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Anies-Sandi. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui kemenangan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI berdasarkan hasil quick count (penghitungan cepat). Untuk dia meminta pendukungnya tidak kecewa berlebihan dan bisa menerima kekalahan tersebut. "Percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih dan Tuhan pula yang ambil,” kata Ahok di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 April 2017. “Tidak ada seorang pun bisa menjabat tanpa seizin Tuhan."
Ahok mengatakan pernah kalah saat ikut pemilihan gubernur Bangka Belitung 2007. Saat itu dia merasa kecewa. Namun bisa menyadari, semua hasil yang didapat itu tergantung pada kehendak Tuhan. "Saya sampai kan kepada pendukung saya, jangan sedih. Tuhan selalu tahu yang terbaik. Eh, aku jadi gubernur DKI kan? Lumayan gitu lah ya," ujar Ahok.
Berdasarkan hitung cepat versi Polmark Indonesia, hingga pukul 17.00 pasangan pasangan Anies-Sandi memperoleh 57,53 persen suara sedangkan Basuki-Djarot 42 persen. Sementara hitung cepat versi Charta Politika, Anies-Sandi juga unggul 57,9 persen dan Ahok-Djarot hanya 42,1 persen. Begitu juga dengan hitung cepat versi LSI Denny JA yang menempatkan Anies-Sandi diposisi pertama dengan 57,67 persen suara sedangkan Ahok-Djarot 42,33 persen.
Ahok mengatakan masih memiliki waktu sekitar enam bulan untuk menyelesaikan seluruh program yang sudah direncanakan. Dalam waktu yang singkat itu dia berjanji akan berusaha menyelesaikan janji-janjinya kepada masyarakat Jakarta. :Tentu enggak mungkin selesai PR-PR itu. Kami harapkan Pak Anies dan Pak Sandi bisa teruskan dengan baik," ujar Ahok.
