Ahok-Djarot Kalah Pilkada DKI, Ini Analisis Pakar Statistik  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 19 April 2017 18:06 WIB

Pakar politik Philips Vermonte (tengah) dan ahli statistik Dirga Ardiansa (kanan) dalam diskusi pada acara bertajuk "Hitung Cepat Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Putaran Dua" oleh Tempo yang berlangsung di Gedung Tempo, Palmerah Barat, Jakarta, 19 April 2017. Tempo/Zara Amelia

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan urut nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, sebenarnya memiliki kesempatan menang dalam putaran kedua pilkada DKI Jakarta. Namun, karena tidak memiliki strategi komunikasi yang baik, kemenangan itu sulit dicapai. “Strategi komunikasi tersebut harus meraih simpati banyak orang untuk memiliki kursi gubernur,” kata ahli statistik sosial dari Universitas Indonesia, Dirga Ardiansa, Rabu, 19 April 2017.

Pendapat Dirga itu disampaikan dalam diskusi bertajuk "Hitung Cepat Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 Putaran Kedua" yang digelar di Gedung Tempo, Palmerah Barat, Jakarta. Berdasarkan hasil penghitungan cepat, perolehan suara Ahok-Djarot di bawah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Penghitungan cepat itu dilakukan oleh tiga lembaga survei, yakni Indikator Politik, Pollmark, dan LSI Denny JA.

Simak: Hasil Quick Count atau Hitung Cepat Pilkada DKI 2017

Menurut Dirga, pasangan Ahok-Djarot juga seharusnya menawarkan kebijakan yang memprioritaskan masyarakat kalangan bawah. “Komunikasi tersebut didukung dengan kebijakan yang tidak menekan kaum bawah, seperti reklamasi dan penggusuran,” ucap pria yang juga menjadi Manajer Riset Pusat Kajian Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI ini. “Jadi bukan persoalan minoritas, melainkan kebijakannya yang tidak populer di masyarakat.”

Baca: Kalah dalam Survei, Ahok: Saya Masih Gubernur Sampai Oktober

Pakar politik, Philips J. Vermonte, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi ini, justru menilai isu minoritas menjadi penentu kekalahan Ahok-Djarot. “Ini membuktikan tidak adanya kesempatan yang sama bagi kaum double minoritas seperti Pak Ahok,” katanya.

Menurut Philips, kekalahan Ahok itu bisa menjadi preseden bagi kaum minoritas yang ingin terjun ke dunia politik. “Orang-orang dari kelompok minoritas menjadi menahan diri karena melihat pergulatan (agama dan etnis) yang sedemikian rupa,” katanya.

Baca: Pilkada DKI, Ahok: Kalah atau Menang Saya Tetap Kerja

Meski begitu, Dirga mengapresiasi perolehan suara untuk Ahok-Djarot sebesar 42,51 persen dibanding pasangan Anies-Sandi, 57,42 persen. “Angka 42 itu tidak kecil. Sangat luar biasa mereka bisa memperoleh angka segitu,” katanya.

ZARA AMELIA | SSN

Baca pula:
Anies-Sandi Menang, Intoleransi Melenggang?
Pilkada Jakarta 2017: Kalau Ahok atau Anies Menang

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya