Ketua tim penyelidikan orang hilang Oktto Nur Abdullah bersama komisioner Komnas HAM Maneger Nasution (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan terkait surat pernyataan penolakan pemanggilan dari Tim Penasehat Hukum Kivlan Zein, di Komnas HAM, Jakarta, 14 Juli 2014. Pemanggilan ini terkait pemeriksaan keberadaan 13 aktivis yang dihilangkan paksa pada 1998 lalu. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Manager Nasution, memantau pemilihan kepala daerah DKI Jakarta putaran kedua di tempat pemungutan suara 33 dan 34, Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Pantauan pilkada dilakukan untuk memastikan hak setiap warga untuk memilih terpenuhi.
"Utamanya masyarakat yang termasuk kelompok rentan," katanya di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu, 19 April 2017.
Menurut dia, penghuni Rusun Jatinegara Barat termasuk kelompok rentan dalam pilkada. Mereka merupakan warga Kampung Pulo di bantaran Kali Ciliwung yang digusur dan dipindahkan ke rusun.
Manager mengaku jadi tak khawatir setelah menyambangi TPS. Manager berujar, kondisi di TPS tempat penghuni rusun memilih sangat kondusif. TPS didirikan di lingkungan masyarakat. Manager menuturkan mereka pun tampak bahagia.
Komisioner Komnas HAM berbagi tugas memantau pilkada ke beberapa TPS di seluruh Jakarta. Hasil sementara, kondisi di hampir semua TPS terlihat kondusif.
Manager mengimbau penyelenggara pilkada menjaga sikap profesional dan netral. Masyarakat pun diminta menggunakan hak pilihnya, saling menghargai, dan tidak memprovokasi. "Sehingga kondisinya bisa kondusif," katanya.
Pilkada DKI 2017 putaran kedua menampilkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai calon kepala daerah. Ribuan personel kepolisian dari beberapa daerah diperbantukan untuk menjaga kelangsungan pencoblosan.