Ketua KPU DKI Sumarno, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksamana, Plt. Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan, dan Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti dalam konferensi pers persiapan pilkada di kantor KPU DKI, 7 Februari 2017. TEMPO/Friski Riana
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan pihaknya tengah mendalami dugaan pelanggaran ketentuan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur.
Dugaan pelanggaran berupa pembagian bahan pokok (sembako) murah itu tersebar di media sosial, dan mengarah pada pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. "Sedang ditangani Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Timur. Dugaan itu mengarah pada modus politik uang," ujar Mimah seusai diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 April 2017.
Mimah belum bisa menyimpulkan ada-tidaknya pelanggaran dalam pembagian sembako tersebut. Bawaslu DKI, kata Mimah, masih mengorek informasi yang ada. "Kami sedang meminta keterangan dari Panwas, tentu kita minta keterangan sebanyak-banyaknya dari (anggota) Panwas yang ada di lokasi itu," tutur dia.
Mimah merasa perlu memanggil pihak pelapor hingga saksi-saksi di kawasan Kampung Sumur. "Cuma selama ini kan saksi itu sulit diminta keterangan," kata Mimah. Pembagian sembako murah itu diunggah dalam bentuk foto dan tersebar di media sosial. Sembako dibagikan seusai salat Jumat di masjid Az Zainiyah, Klender, 14 April 2017.
Dalam tulisan yang disertakan pada foto-foto tersebut, disebutkan bahwa sembako yang dimuat dalam tiga truk itu dibagikan oleh tim sukses Basuki-Djarot. Mimah memastikan Panwas bekerja cepat berdasarkan temuan dan laporan yang masuk. "Tak ada kata terlambat. Panwas akan utamakan penelusuran dan pencarian bukti," katanya.