Diusir Usai Jumatan, Djarot: Itu Bentuk Politisasi Masjid

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 14 April 2017 16:52 WIB

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersiap melaksanakan solat Jumat di Masjid Al'Atiq, Kampung Melayu Besar, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, 14 April 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat mengatakan, masjid sebagai sarana ibadah telah digunakan oleh orang-orang tertentu untuk tujuan politik. Pernyataan itu disampaikan Djarot setelah dirinya diusir dari Masjid Al-Atiq Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, seusai salat Jumat siang tadi. "Itulah bentuk yang saya sebut sebagai politisasi masjid, untuk kepentingan-kepentingan politik praktis,” kata Djarot, Jumat, 14 April 2017.

Baca: Usai Salat Jumat, Djarot Diusir dari Masjid Al-Atiq Tebet

Djarot mengatakan, masyarakat Indonesia telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara. Indonesia juga menganut semboyan Bhineka Tunggal Ika untuk menghargai perbedaan. Karena itu sudah sepatutnya masyarakat Indonesia bisa menjaga silaturahmi. "Islam juga mengajak kita untuk menjaga hubungan antarmanusia, ukhuwah insaniyah," ujar Djarot.

Djarot meminta masyarakat bisa saling menghargai dan menghormati siapapun yang dipilih warga Jakarta dalam Pilkada nanti. Menurut dia, hal terpenting adalah menjaga Jakarta tetap aman dan damai. "Jakarta ini barometer dalam pelaksanaan demokrasi,” katanya.

Insiden pengusiran Djarot terjadi siang tadi setelah ia salat jumat di Masjid Al-Atiq. Lewat pengeras suara masjid, terdengar seruan kepada jemaah agar tidak memilih pemimpin non-muslim dalam Pilkada DKI. Bahkan, saat Djarot bersiap meninggalkan masjid, mereka berteriak, "Usiiir!! Usiiirr...". Mereka juga menyerukan takbir dan mengimbau agar jemaah memilih pemimpin seiman.

Baca: Debat Pilkada DKI, Pangi: Pasangan Ini Paling Banyak Ambil Untung

Djarot tidak terlalu terpengaruh dengan provokasi itu. Ia menegaskan, setiap umat muslim bebas menjalankan ibadah salat jumat di mana pun. "Setiap kali mau jumatan, kami selalu cari masjid yang satu jalan dengan agenda selanjutnya," kata Djarot.

Baca: Yenny Wahid: Djarot Dekat dengan Keluarga Gus Dur Sejak Lama

Semula Djarot merasa jemaah di masjid itu menerima kedatangannya. Bahkan mereka sempat meminta bersalaman dan berfoto. Namun, situasi berubah ketika seorang takmir menyampaikan larangan memilih pemimpin non-muslim. "Sebetulnya jemaahnya tidak apa-apa. Cuma tadi takmirnya yang mulai provokasi," ujar Djarot.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

34 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

40 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya