Kenapa Ahok Anggap Anies Membingungkan Soal Anak Putus Sekolah?  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 13 April 2017 07:45 WIB

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, 12 April 2017. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak sepakat dengan rencana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ingin merekrut anak-anak putus sekolah sebagai pekerja harian lepas (PHL). Anies menyampaikan ketidaksetujuan itu saat Ahok memaparkan rencana mempekerjakan anak usia 16-18 tahun masuk ke instansi pemerintah.

Setelah bekerja dalam instansi pemerintah, Ahok mengatakan akan memberikan sertifikat kompetensi. Sertifikat itu nantinya bisa digunakan untuk melamar pekerjaan di sektor swasta. Namun anggapan tersebut disanggah Anies dalam acara debat pilkada DKI putaran kedua, Rabu malam, 12 April 2017.

Baca:
Ketika Anies Sebut Ahok Bohong Soal Penggusuran di Bukit Duri

“Kami (justru) akan gerakkan sektor swasta dan civil society untuk terlibat dalam program kami. Jadi semata-mata tidak mengandalkan pemerintah daerah,” ujar Anies. Menurut Anies, sektor swasta jumlahnya sangat besar di Jakarta sehingga harus dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI.

Anies menambahkan, dengan adanya Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan warga Jakarta diberi pelatihan khusus, dan ditambah adanya sektor swasta, anak-anak putus sekolah itu bisa berinteraksi lebih luas daripada sekadar berinteraksi dengan pemerintah.

Baca:
Padangan Anies-Sandi dan Ahok-Djarot Soal Sanitasi dalam Debat Pilkada DKI

Jawaban Anies tersebut dinilai Ahok membingungkan. Pasalnya, menurut Ahok, beberapa programnya yang melibatkan pihak swasta justru sering disebut membela pengusaha. Ahok menjelaskan, sertifikat yang diterima anak-anak putus sekolah itu nantinya bisa membantu pihak swasta merekrut tenaga kerja yang sudah dilatih selama menjadi PHL.

“Kalau mereka bekerja di swasta dengan sertifikat, gajinya bisa tiga kali UMP (upah minimum provinsi). Jadi pola kami begitu. Justru kami lakukan apa yang tidak bisa dilakukan swasta,” katanya.

Baca:
Debat Pilkada DKI, Pengamat: Anies-Sandi dan Ahok-Djarot Tak Imbang

Anies menanggapi lagi dengan menuturkan tetap akan melibatkan pihak swasta melalui pendekatan berbeda. Anies menuding Ahok hanya dekat dengan beberapa perusahaan swasta. Anies berjanji akan membuat konsorsium pengelolaan corporate social responsibility (CSR) di Jakarta. Dengan begitu, semua perusahaan akan punya akses yang sama.

“Tidak hanya perusahaan yang dekat dengan gubernur dan wakil gubernur. Karena itu, setiap proyek hanya muncul nama yang tidak kenal karena yang punya akses bukan hanya yang besar,” ujarnya.

LARISSA HUDA

Video Terkait:
Suasana Jelang Debat Pilkada DKI Putaran Kedua

Berita terkait

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.

Baca Selengkapnya

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya