Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal M. Tito Karnavian didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Plt Gubernur DKi Jakarta Soni Sumarsono meninjau kesiapan pasukan gabungan TNI/Polri usai memimpin Upacara Pengamanan Kampanye Pilkada 2017 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, 2 November 2016. Polisi yang mengikuti upacara hari ini berjumlah sekitar 3.900 personel. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO,Jakarta – Tentara Nasional Indonesia menyiapkan seorang prajurit untuk satu tempat pemungutan suara pada pemilihan kepala daerah putaran kedua pada 19 April 2017.
”Satu personel tersebut tidak akan dipersenjatai,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada wartawan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Rabu, 12 April 2017.
Jenderal Gatot yakin pilkada putaran kedua akan berjalan aman sehingga prajuritnya tidak diberi senjata.
Ini pesta demokrasi. Di pesta demokrasi (pemilu), apakah pernah ada korban meninggal? Kalau pesta miras oplosan iya, pesta demokrasi tidak,” ujar Gatot sambil tertawa.
Panglima TNI belum memastikan berapa jarak antara TPS dan prajurit TNI yang bertugas. Persoalan ini akan dibicarakan dengan Polri.
”Nanti kami adakan apel untuk hal tersebut, menentukan penempatan yang diperlukan,” ucapnya.
Menurut Gatot, Polri yang bakal menentukan berapa personel yang dibutuhkan untuk mengamankan pilkada putaran kedua.