DKPP Putuskan Ketua KPU DKI Sumarno Melanggar Kode Etik

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 7 April 2017 18:20 WIB

Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, menunjukkan hasil rekapitulasi pengaduan pelanggaran penyelenggaraan Pilikada serentak, di Gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jakarta, 10 Maret 2017. DKPP telah menerima 163 pengaduan selama tahapan pelaksanaan Pilkada serentak 2017 di 101 daerah, termasuk laporan pengaduan hadirnya Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno, pada rapat tertutup tim sukses pasangan Ahok-Djarot.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno telah melanggar kode etik. Sumarno dijatuhkan sanksi peringatan oleh dewan kehormatan. Putusan ini dibacakan Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie dalam sidang yang digelar di kantor DKPP, Jumat 7 April 2017.


“Yang melanggar kode etik adalah ketua (Sumarno),” kata Jimly di kantornya, Jumat, 7 April 2017. Pelanggaran kode etik ini merupakan buntut dari laporan tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.


Mereka melaporkan dugaan pelanggaran kode etik kepada tiga orang. Mereka adalah Sumarno, Komisioner KPU DKI Jakarta Dahlia Umar, dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti. Salah satu kasus yang dilaporkan adalah acara penetapan pasangan calon gubernur DKI putaran kedua yang digelar di Hotel Borobudur pada 4 Maret 2017 lalu.

Jimly menuturkan sanksi peringatan diberikan kepada Sumarno sebagai Ketua KPU DKI Jakarta atas peristiwa di Hotel Borobudur. Lembaganya menilai Sumarno abai tidak menjalin komunikasi dengan tim pasangan Ahok dan Djarot sehingga acara molor.


Baca: Dugaan Langgar Etik, Ketua KPU DKI Dilapor Relawan Ahok ke DKPP

Anggota DKPP Nur Hidayat Sardini menuturkan KPU DKI Jakarta tidak mampu mengelola forum dalam acara penetapan pasangan calon gubernur DKI di Hotel Borobudur. Ia menilai seharusnya KPU DKI Jakarta memberikan pelayanan prima kepada pasangan calon. Misalnya menyambut pasangan calon yang hadir, tidak harus oleh ketua tetapi bisa dari panitia.

Akibat peristiwa itu, acara penetapan pasangan calon gubernur DKI molor dari yang ditetapkan, yakni pukul 19.00 WIB. Molornya acara membuat Ahok dan Djarot memutuskan keluar ruang pleno. Pleno akhirnya dimulai pukul 20.00, namun Ahok dan Djarot telah walk out.

Sementara itu Sumarno menyatakan menerima putusan tersebut. Ia menilai putusan itu sebagai cara untuk memperbaiki komunikasi antara KPUD dengan dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Saya menerima putusan ini,” kata dia.

DANANG FIRMANTO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya